Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tak Ingin Warga Isoman Covid-19 Telantar, Pemkab Wonogiri Bentuk "Tim Work Sosial"

Kompas.com - 21/07/2021, 17:24 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri membentuk "tim work sosial" untuk memantau secara langsung dan membantu pemulihan kesehatan warga yang sementara menjalani isolasi mandiri (isoman) Covid-19.

Tim Work Sosial merupakan satu upaya membangun mindset baru jangan sampai warga yang isoman lantaran terpapar covid-19 tambah terisolasi dan terasing,” katanya, Rabu (21/7/2021).

Bupati yang akrab disapa Jekek itu menuturkan, pembentukan tim work sosial untuk meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat yang melibatkan sumber daya yang dimiliki masyarakat Wonogiri.

Tim work sosial akan melibatkan tetanga terdekat para isoman dengan koordinator masing-masing ketua rukun tetangga (RT).

Jekek mengungkapkan, pembentukan tim work sosial setelah ditemukan kasus isoman yang semestinya harus segera dirawat rumah sakit tetapi tidak dilakukan.

Baca juga: Ada Lebih dari 1.000 Kasus Aktif Covid-19 di Wonogiri, Ini Penjelasan Bupati

Kondisi itu mengakibatkan ada beberapa isoman yang sudah kritis baru dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

“Kenapa itu bisa terjadi karena setelah isoman masih ada beberapa pihak yang belum mendapatkan pendampingan secara khusus dan secara rutin,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Dia menilai, apabila tim work sosial bekerja, setiap warga yang menjalani isoman akan diketahui kondisi kesehatannya setiap waktu.

Jekek menjelaskan, tugas tim work sosial sederhana. Masing-masing warga terdekat diberikan kewajiban memberikan makanan secara bergantian dalam waktu tiga kali sehari.

Namun, biaya pembelian bahan atau masakannya diupayakan dari kas RT. Dengan demikian, keluarga terdekat isoman tidak terbebani lagi dengan biaya pembelian bahan makanan.

Baca juga: Cerita Difabel di Wonogiri Usai Divaksin Covid-19, Lega Setelah Menunggu 2 Bulan

“Kami mendorong agar masyarakat berpartisipasi dan peduli. Semisal si A masak apa maka dibagi tetangga yang isoman,” ujarnya.

Lewat program ini, dia berharap akan tumbuh solidaritas dan kepedulian. Menurutnya, warga yang menjalani isoman kemudian mendapatkan perhatian tetanggannya setiap hari akan mendapatkan dukungan moril yang berbeda.

“Dengan demikian, kami menjadi tim yang membangun relasi sosial dan membangun empati kepedulian warga,” ungkapnya.

Jekek menambahkan, untuk menambah asupan gizi, masing-masing pemerintah desa juga memberikan vitamin tambahan bagi setiap warga isoman.

Dia menuturkan, program tim work sosial ini berbeda dengan program "Jogo Tonggo" yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sebab, program ini mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif terhadap warga isoman.

Baca juga: Kabupaten Wonogiri Keluar dari Zona Merah, Bupati Jekek: Jangan Lengah Lagi

“Jogo Tonggo itu secara formilnya, tapi partisipasi masyarakatnya belum aktif. Dengan program ini kami mendorong agar masyarakat berpartisipasi aktif dan peduli terhadap warga isoman,” tegasnya.

Agar tim work sosial sosial masif dijalankan di Wonogiri, kata Jekek, seluruh kepala desa akan diundang rapat secara virtual pekan ini.

Melalui rapat itu, seluruh kepala desa dan ketua RT di Kabupaten Wonogiri aktif membangun kepekaan dan kepedulian warga terhadap warga isoman.

Dengan demikian, tanggung jawab penanganan Covid-19 bukan hanya urusan pemerintah tetapi menjadi tanggung jawab bersama.

Baca juga: Bangsal RSUD Soediran Wonogiri Diubah Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com