Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hari Berturut-turut Indonesia Catat Kasus Baru Covid-19 di Atas 50.000

Kompas.com - 16/07/2021, 17:22 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Dalam tiga hari terakhir, tercatat ada tiga kasus baru Covid-19 dengan penambahan di atas 50.000 kasus.

Pada 14 Juli 2021, tercatat ada sebanyak 54.517 tambahan kasus baru Covid-19.

Kemudian, pada 15 Juli 2021 diketahui bertambah 56.757 kasus.

Pada hari ini, Jumat (16/7/2021), Satgas Covid-19 Indonesia mengumumkan kembali tambahan kasus baru sebanyak 54.000 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: UPDATE: Sebaran 54.000 Kasus Baru Covid-19, Jakarta dan Jabar Tertinggi

Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 2.780.803 orang terhitung sejak 2 Maret 2020.

Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 28.079 orang. Sehingga, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 2.204.491 orang.

Angka kematian di Indonesia akibat Covid-19 juga bertambah 1.205 orang. Angka kematian ini merupakan yang tertinggi sejak penularan pertama kasus Covid-19 diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: UPDATE 16 Juli: Ada 504.915 Kasus Aktif Covid-19 Di Indonesia

Dengan jumlah tersebut, sampai saat ini total terdapat 71.397 orang yang meninggal akibat Covid-19.

Sebelumnya, angka kematian tertinggi akibat Covid-19 juga pernah tercatat pada 7 Juli 2021, yaitu 1.040 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com