JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, penyembelihan dan pembagian hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan, Yaqut meminta agar pembagian hewan kurban langsung diantar ke rumah-rumah warga.
"Soal pembagiannya tidak boleh lagi ada kerumunan seperti tahun-tahun sebelum ada pandemi, membagi kupon kemudian masyarakat datang," kata Yaqut dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan presiden dan sejumlah menteri, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Menag: Tak Ada Shalat Idul Adha di Masjid atau Lapangan Tahun Ini
"Tapi kita mengatur supaya hewan kurban diantarkan langsung kepada yang berhak," tuturnya.
Yaqut menyebut, penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan di rumah pemotongan hewan. Jika kapasitas rumah pemotongan hewan penuh, dapat dilakukan di tempat yang terbuka dan luas.
Namun demukian, ia mengingatkan bahwa penyembelihan hewan kurban tidak boleh menimbulkan kerumunan. Oleh karenanya, hanya boleh disaksikan panitia penyembelihan dan warga yang berkurban.
Aturan itu selengkapnya tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021.
Dalam SE tersebut juga diatur bahwa tidak ada pelaksanaan shalat Idul Adha di masjid atau lapangan tahun ini.
"Shalat Idul Adha hanya bisa dilakukan di rumah, bisa dilakukan di rumah. Tidak ada shalat Idul Adha di masjid atau di lapangan dalam masa PPKM Darurat ini," ujar Yaqut.
Pemerintah juga melarang kegiatan takbir keliling pada malam jelang Idul Adha. Baik takbir keliling yang menggunakan kendaraan atau arak-arakan jalan kaki tidak diperbolehkan.
Takbiran di dalam masjid yang menimbulkan kerumunan pun tidak diperkenankan. Umat Islam dianjurkan melakukan takbiran di dalam rumah.
Baca juga: Pemkot Tangerang Tiadakan Shalat Idul Adha di Masjid dan Takbir Keliling
Terakhir, warga diimbau untuk tidak mudik pada Idul Adha tahun ini. Yaqut menyebut, mudik bisa memperparah laju penyebaran virus.
"Kementerian Agama akan segera berkoordinasi dengan ormas-ormas Islam, NU, Muhammadiyah, MUI dan ormas Islam yang lainnya untuk bersama-sama mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan mudik Idul Adha," ucapnya.
Yaqut meminta masyarakat mematuhi aturan-aturan tersebut. Hal itu, kata dia, demi keselamatan seluruh warga negara.
"Jadi sama sekali tidak ada pemerintah melarang orang beribadah, tidak ada. Justru pemerintah menganjurkan semua umat, khususnya umat muslim yang sebentar lagi merayakan Idul Adha untuk semakin rajin dalam beribadah, semakin sering mendoakan negeri ini, mendoakan dunia, mendoakan umat manusia supaya terlepas dari pandemi Covid-19," kata dia.
Baca juga: Menag Akan Minta NU hingga Muhammadiyah Imbau Warga Tak Mudik Jelang Idul Adha
Adapun kasus Covid-19 di Indonesia belakangan terus meningkat tajam. Menurut data pemerintah Kamis (15/7/2021), ada 56.757 kasus baru Covid-19 dalam sehari.
Angka itu merupakan jumlah tertinggi penambahan pasien dalam sehari selama pandemi.
Dengan penambahan tersebut, jumlah pasien Covid-19 kini mencapai 2.726.803 orang terhitung dari Maret 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.