Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Sebut Medsos Jadi Tantangan Pemerintah Tangani Perbedaan Pandangan soal Agama

Kompas.com - 15/07/2021, 18:41 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pengaruh media sosial saat ini menjadi tantangan pemerintah dalam menangani perbedaan pandangan agama.

Hal tersebut disampaikan Yaqut saat menggelar pertemuan daring dengan Duta Besar (Dubes) Singapura Anil Kumar Nayar, Selasa (13/7/2021) lalu.

Menurut Yaqut, pemerintah tidak bisa mengontrol sepenuhnya informasi-informasi yang diterima masyakarat melalui media sosial.

Baca juga: Menag Ajak Tokoh Agama dan Pemimpin Rumah Ibadah Jadi Pelopor Pencegahan Covid-19

"Pengaruh media sosial belakangan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, khususnya Kementerian Agama dalam menangani masalah perbedaan pandangan agama," kata Yaqut.

Yaqut mengakui bahwa arus perkembangan informasi melalui media digital belakangan ini sangat luar biasa.

Oleh karena itu agar umat tidak terpecah-belah dengan berbagai perbedaan pandangan, Kemeneg pun melakukan komunikasi intens dengan para pemuka agama.

Tujuannya, kata dia, agar para pemuka agama dapat mengkomunikasikan ke jemaahnya soal perbedaan yang menjadi kelebihan Indonesia.

"Bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Selain itu, pemerintah mencoba beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan keagamaan yang dilakukan umat-umat beragama di Indonesia," ujar dia.

Lebih lanjut Yaqut mengatakan, selama ini Indonesia sudah menganut asas gotong royong.

Kebiasaan beragama di Indonesia, kata dia, banyak mengalami penyesuaian dengan kultur dan budaya Tanah Air sehingga mampu beradaptasi dengan baik.

Namun, kata dia, Indonesia juga diakuinya masih harus belajar dari Singapura tentang banyak hal agar kehidupan masyarakatnya lebih sejahtera.

Pada kesempatan itu, Singapura memuji penanganan perbedaan pandangan keagamaaan di Indonesia.

Dubes Anil mengatakan, Singapura banyak belajar tentang penanganan perbedaan pandangan keagamaan di Indonesia yang selama ini berjalan dengan baik.

Baca juga: 2 Pemuda di Bekasi Tertabrak Truk Saat Bikin Konten Medsos , 1 Tewas dan 1 Kritis

"Kami melihat, Indonesia banyak melakukan pendekatan-pendekatan persuasif yang sepertinya efektif untuk permasalahan pluralisme dengan jumlah penduduk yang lumayan padat dan wilayah yang cukup luas," kata Anil.

Anil mengatakan, Singapura juga ingin belajar pada Indonesia bagaimana pendekatan-pendekatan yang dilakukan tersebut dapat merangkul seluruh masyarakat.

Terutama para pemuda dan pemudi bangsa agar dapat melakukan kegiatan bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com