Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Klinis Sinovac Bakal Diperpanjang untuk Teliti Masa Proteksi Vaksin

Kompas.com - 08/07/2021, 09:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, pihaknya bakal memperpanjang uji klinis terhadap vaksin Sinovac hingga satu tahun ke depan.

Menurut dia, hal tersebut dalam rangka mengetahui berapa lama masa proteksi dari vaksin asal China itu.

"Seperti yang terjadi di kita Bio Farma, kami melanjutkan uji klinis terhadap vaksin Sinovac untuk menjadi satu tahun. Ini untuk melihat apakah kemampuan proteksi dari vaksin ini bisa melebihi 6 bulan atau pun selama satu tahun," kata Honesti dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan Dirut PT Bio Farma, PT Kimia Farma, Indo Farma, dan Phapros, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Dosen Unpad Sekaligus Peneliti Vaksin Sinovac Meninggal Dunia

Menurut dia, berlanjutnya uji klinis terhadap vaksin Sinovac ini diperlukan mengingat belum ada satu pun penelitian di dunia yang memastikan berapa lama masa proteksi vaksin kepada manusia.

Ia mengatakan, semua penelitian di dunia hingga kini masih melanjutkan uji klinis mengenai masa proteksi vaksin.

Oleh karena itu, munculah perihal kemungkinan adanya vaksin ketiga atau vaksin booster sebagai penguat vaksin dosis pertama dan kedua.

Honesti juga menegaskan, jika vaksin ketiga diperbolehkan, masyarakat bisa menggunakan merek vaksin yang berbeda dari dosis pertama dan kedua.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil uji klinis dan hasil pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika vaksin itu harus diberikan dalam dua dosis, misalnya Sinovac atau AstraZeneca, maka harus dilengkapi dulu.

Setelahnya, diperbolehkan berganti merek.

"Beda lagi nanti dengan vaksin ketiga yang sifatnya booster, sebagai penguat. Itu boleh berbeda. Tapi vaksin pertama dan vaksin kedua sebagai kewajiban itu harus sama," ucap Honesti.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga Dimungkinkan, Bio Farma: Sifatnya Booster, Boleh Beda Merek

Namun, ia mengatakan, informasi mengenai prediksi adanya vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan rutin setiap tahun seperti vaksin influenza.

Berkaca pada Singapura, ia melihat bahwa negara tetangga itu justru sudah menganggap Covid-19 sebagai virus layaknya virus influenza.

Negara itu kini tengah menyiapkan adanya program vaksinasi Covid-19 setiap tahunnya.

"Meski kita juga tahu, beberapa negara seperti Singapura, mereka sudah mulai menyatakan bahwa, WHO pun menyatakan bahwa kemungkinan virus Covid-19 ini akan seperti virus flu di mana setiap tahun orang harus melakukan vaksinasi," ucap Honesti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com