Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkes Sebut Keterpakaian Ruang Rawat Intensif Anak Terinfeksi Covid-19 Meningkat

Kompas.com - 30/06/2021, 15:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

dJAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, keterpakaian ruang rawat intensif PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) di rumah sakit rujukan untuk anak terinfeksi Covid-19 meningkat.

Dante mengatakan, kapasitas NICU untuk anak saat ini tersedia 707 tempat tidur. Sementara, dalam beberapa hari terakhir tingkat keterisian tempat tidur meningkat.

"Tampak keterpakaian ruang rawat intensif juga naik pada anak Covid-19. Kalau kapasitas PICU di beberapa tempat itu total 145 (tempat tidur). Dan 217 kasus (di NICU), terakhir itu yang kita identifikasi itu terjadi pada anak," kata Dante dalam Rakornas KPAI secara virtual, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: KPAI: Kasus Covid-19 pada Anak 12,6 Persen, Terpapar dari Keluarga

Dante mengatakan, terus berusaha menjamin ketersediaan ruang rawat ICU, PICU, dan NICU untuk anak-anak yang terpapar Covid-19.

Ia juga mengatakan, anak yang terpapar Covid-19 membutuhkan pendampingan dari orangtua.

"Mereka (anak-anak) biasanya (masuk) klaster rumah tangga," ujarnya.

Lebih lanjut, Dante menambahkan, vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun akan segera dilakukan mengingat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat.

Baca juga: Wamenkes Ungkap Anak Usia 7-12 Tahun Lebih Banyak Terpapar Covid-19

Ia mengatakan, vaksinasi anak ini akan menambah target ketersediaan vaksin dari jumlah awal yang ditentukan.

"Mungkin petunjuk teknis yang akan dikeluarkan hari ini, karena Bapak Presiden hari Senin sudah umumkan untuk vaksinasi pada anak-anak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com