Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ingin Seluruh Komponen Cadangan dan Pendukung Disiapkan Sejak Dini

Kompas.com - 18/06/2021, 12:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan agar seluruh komponen cadangan dan pendukung dari berbagai aspek dapat dipersiapkan sejak dini untuk membantu kekuatan TNI.

Baik itu aspek sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), sumber daya buatan, dan sarana prasaran nasional.

"Komponen cadangan dan pendukung itu semua perlu dipersiapkan sejak dini," ujar Ma'ruf acara Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta ke-21 (Sishankamrata) yang diinisiasi Kementerian Pertahanan dan Universitas Pertahanan, Jumat (18/6/2021).

Tujuan penyiapan komponen-komponen tersebut sejak dini, kata dia, untuk memudahkan apabila suatu saat diperlukan untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan serta kemampuan TNI sebagai komponen utama.

Sebab berkaitan dengan itu, kata dia, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Menurut Ma'ruf, regulasi tersebut akan memberikan dukungan terhadap pemenuhan komponen cadangan dan komponen pendukung.

Baca juga: Menurut Puan, TNI Atasi Terorisme Bagian dari Sishankamrata

"Terutama dalam rangka pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara," kata dia.

Ma'ruf pun berharap berbagai komponen yang dimaksud dapat menjadi bagian dari mekanisme dan garda terdepan masyarakat.

Khusunya dalam melindungi dan mencegah infiltrasi nilai-nilai yang tidak sesuai ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, seperti intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme.

Ma'ruf menilai, konferensi nasional sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta abad ke-21 sangat penting dan relevan dalam kerangka penyusunan kebijakan dan strategi pertahanan yang baru dan adaptif.

Terlebih untuk mewujudkan kemandirian pertahanan dan keamanan negara.

Ia pun mengapresiasi seluruh tim perumus yang telah menghasilkan dokumen Sishankamrata Abad ke-21.

"Apa yang telah dihasilkan diharapkan menjadi langkah strategis untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada tentang pertahanan dan keamanan negara," kata dia.

Sebab dokumen hasil konferensi tersebut bernilai sangat strategis dalam mendorong gerakan berskala nasional, kata dia, maka Wapres pun meminta agar dokumen yang dimaksud tidak hanya menjadi dokumen di atas meja tetapi benar-benar diimplementasikan nyata.

Baca juga: Kemenhan Catat Hampir 10.000 Orang Telah Daftar Komponen Cadangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com