Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhadjir Sebut Hampir 60 Persen Ibu Hamil di RSKIA Bandung Idap Covid-19

Kompas.com - 17/06/2021, 12:11 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, ibu hamil yang terpapar Covid-19 memiliki risiko terhadap anak yang di kandungnya.

Menurut dia, ibu hamil memiliki risiko terinfeksi Covid-19 yang cukup besar mengingat kondisinya yang rentan.

Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Rabu (16/6/2021), Muhadjir menyebutkan bahwa hampir 60 persen ibu hamil yang ada di rumah sakit tersebut terpapar Covid-19.

"Di RSKIA ini ibu hamil yang terkena Covid-19 hampir 60 persen. Ini menunjukkan Covid-19 sudah tidak pandang bulu, bahkan berisiko pada anak yang dikandungnya," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Menko PMK Sebut Beberapa Daerah di Indonesia Alami Lonjakan Kasus Covid-19

Data menunjukkan, kata dia, selama 2021 terdapat sekitar 400 ibu hamil yang berstatus suspek dan 260 positif Covid-19 di RSKIA Bandung.

Adapun RSKIA merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.186-Dinkes/2020.

Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat saat ini juga telah ditetapkan siaga satu Covid-19 mengingat lonjakan kasus yang tinggi.

"Saya harap kondisi RSKIA yang saat ini sudah mencapai 80 persen lebih dari kapasitas tempat tidur (bed) untuk pasien Covid-19 bisa mendapatkan tambahan dari pemerintah pusat terutama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata dia.

Baca juga: Dorong Warga Ikut Vaksinasi Covid-19, Kelurahan Ancol Bagi-bagi Sayur dan Sembako

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan sekitar 3.000 bed untuk seluruh Jawa Barat dengan hasil perhitungan 30 persen.

"RSKIA ini dari 370 kamar yang berfungsi, 150 untuk Covid-19 atau sekitar 40 persen lebih," kata dia.

Lebih lanjut Ridwan Kamil mengimbau masyarakat khususnya yang akan berwisata ke Bandung Raya untuk menunda kedatangannya ke daerah tersebut. 

Baca juga: UPDATE: Tambah 7 Kasus Baru, WNI yang Terpapar Covid-19 di Luar Negeri Lewati 5.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com