Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Soal Polemik Permenperin Nomor 3/2021, Wakil Ketua Komisi VI Minta Masyarakat Tidak Terkecoh

Kompas.com - 16/06/2021, 17:02 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Gde Sumarjaya Linggih meminta masyarakat tidak terkecoh pada isu yang muncul akibat polemik Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 3 Tahun 2021 (3/2021) tentang Jaminan Ketersediaan Bahan Baku Industri Gula Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Gula Nasional.

“Saya kira semua pihak harus berpikir sebagai negarawan. Jangan berpikir kepentingan kelompok saja,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR yang akrab disapa Demer, saat dihubungi media pada Rabu (16/6/2021).

Ia menegaskan, aturan yang dibuat oleh pemerintah sudah jelas bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan gula dalam negeri.

“Memang yang namanya aturan tidak bisa memuaskan seluruh kelompok, semisal ada perusahaan yang dulu memonopoli produksi dan distribusi gula, semenjak terbitnya aturan ini tak bisa lagi melakukan praktik monopoli,” lanjut Demer, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu.

Baca juga: Soal Bursa Panglima TNI, Pimpinan DPR: Jangan Berspekulasi, Itu Hak Prerogatif Presiden

Menurut wakil rakyat asal Bali itu, gerakan yang dilakukan sejumlah pihak di Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu lalu sarat dengan kelompok tertentu, tanpa memikirkan kepentingan yang lebih besar.

Ia pun menilai, munculnya kembali polemik atas Permenperin Nomor 3/2021itu merupakan upaya kelompok tertentu yang hanya memikirkan kepentingan sesaat.

Menurut Demer, polemik tersebut adalah bagian dari polemik episode pertama yang terjadi pada awal Mei 2021.

Demer mengatakan, saat itu terdapat isu yang menyatakan bahwa Permenperin Nomor 3/2021 menyebabkan kelangkaan gula di pasar.

Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian Daerah (Polda) Jatim melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan berhasil menemukan 15.000 ton gula rafinasi dan 22.000 ton gula kristal putih.

Baca juga: Ramu Vaksin Nusantara di DPR, Terawan: Ini Seperti Memasak Saja, Silakan Pak, Siapa Tahu Bisa Bikin Sendiri

Timbunan gula tersebut ditemukan oleh Satgas Pangan Polda Jatim di Gudang PT Kebun Tebu Mas (KTM) Lamongan.

Padahal, sebelumnya perusahaan itu sempat mengeluhkan tidak mempunyai stok yang memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com