Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Spesifikasi Kapal Fregat Buatan Italia yang Akan Didatangkan Prabowo

Kompas.com - 11/06/2021, 14:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pembuat kapal dari Italia, Fincantieri bakal menyuplai delapan kapal perang jenis fregat untuk Indonesia.

Kesepakatan tersebut dicapai lewat penandatanganan kontrak kerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.

Dari kesepakatan tersebut, Fincantieri akan menyuplai enam fregat kelas FREMM dan dua fregat bekas kelas Maestrale.

Baca juga: Prabowo Segera Datangkan 8 Kapal Perang Fregat Buatan Italia

"Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program," demikian informasi dari laman Fincantieri dikutip Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Dikutip dari Kompas.id, kapal fregat Maestrale dibangun tahun 1980-an oleh Fincantieri untuk AL Italia. Saat itu, ada delapan kapal yang dibuat, yang terakhir masuk ke AL Italia pada tahun 1985.

AL Italia kini mengoperasikan dua kapal dan akan segera diganti dengan kapal baru jenis Bergamini.

Kapal kelas fregat ringan ini panjangnya 123 meter dengan berat 3.040 ton. Kru kapal ada 225 orang dan dilengkapi oleh berbagai persenjataan misil anti kapal permukaan, laras 127 mm dan torpedo.

Baca juga: Prabowo: Alutsista Kita Sudah Tua, Mendesak untuk Diganti

Kemudian dikutip dari situs resmi Fincantieri, fregat FREMM merupakan proyek bersama antara Italia dan Prancis dalam membuat kapal perang untuk masing-masing angkatan laut kedua negara.

Kapal fregat kelas FREMM memiliki bobot 6.500 ton dan panjangnya mencapai 144 meter. Kapal Fregat FREMM memiliki kecepatan tertinggi 27 knot.

Kapal tersebut dilengkapi dengan sonar dan sejumlah senjata pendukung seperti 127/64 volcano gun. 

Baca juga: Anggota Komisi I DPR: Sejak Dulu Pembelian Alutsista Pakai Dana Pinjaman Luar Negeri


Halaman:


Terkini Lainnya

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com