Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Giri Suprapdiono Saat Berandil dalam Penangkapan Nazaruddin...

Kompas.com - 07/06/2021, 12:19 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono merupakan salah satu orang yang terlibat dalam penangkapan Muhammad Nazaruddin.

Nazaruddin merupakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang pada 30 Juni 2011.

Giri mengatakan, dirinya menangkap Nazaruddin saat menjabat sebagai kepala internasional di KPK. Menangkap eks politisi Partai Demokrat itu, kata dia, memiliki banyak hambatan mulai dari pencarian hingga pemulangan ke Indonesia.

"Kan Nazaruddin tuh lari, dia tuh pintar orangnya, masih muda, duitnya banyak dan pola larinya itu cerdas sekali," ucap Giri dalam wawancara di YouTube Harian Kompas, Minggu (6/7/2021).

Baca juga: Giri Suprapdiono Sebut Firli Berpotensi Tak Lolos jika Ikut TWK

Giri menyebutkan, saat menjadi buron, Nazaruddin kerap berpindah-pindah negara, mulai dari Singapura, Malaysia, Kamboja, hingga ke Vanezuela.

Bahkan, untuk menuju Vanezuela, Nazaruddin menggunakan pesawat jet pribadi dari Kamboja.

"Di Venezuela masih sempat bisnis, baru masuk kemudian ke Kolombia, kita kirim red notice, ditangkap di sana," ucap Giri.

"Setelah ketangkap kita pulangin toh, nah untuk mencari sampai ke situ saya punya andil besar di sana," kata dia.

Baca juga: Giri Suprapdiono Sebut Debat dengan Firli Bukan soal Menang dan Kalah

Giri yang kini dinonaktifkan KPK dengan dalih tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK), saat ini berhasil menelusuri keberadaan Nazaruddin hingga menyadap ponsel genggamnya.

"Ketika Blackberry tidak bisa ditembus, saya bisa ditembus. Kita sadap, ketemu lokasinya, red notice," ungkap dia.

"Saya meluncur ke sana bersama teman-teman, bareng Novel Baswedan, untuk memulangkan Nazaruddin, setidaknya harus izin 18 negara," ucap Giri.

Sebagai informasi, 75 orang yang dikenal bekerja baik di KPK dinyatakan tidak lolos TWK, Selain Giri ada nama Direktur Pembinaan Jaringan Antarkomisi KPK Sujanarko dan Kepala Satuan Tugas Pembelajaran Internal KPK Hotman Tambunan.

Penyidik Senior Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap juga dinyatakan tidak lolos tes tersebut.

Baca juga: Giri Suprapdiono: Satu-satunya Cara untuk Melanjutkan Pemberantasan Korupsi di KPK Harus Jadi ASN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com