Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Sebut PDI-P dan PAN Cocok Kerja Sama, apalagi Setelah Amien Rais Hengkang

Kompas.com - 28/05/2021, 17:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, partainya memiliki kecocokan dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk membangun kerja sama politik.

Hasto mengatakan, kerja sama politik antara dua partai dapat semakin mudah dilakukan setelah pendiri dan mantan Ketua Umum PAN Amien Rais hengkang dari PAN dan kini mendirikan Partai Ummat.

"Kami dengan PAN sangat cocok untuk membangun kerja sama, apalagi setelah saya mendapat bisikan juga dari teman-teman PAN pasca Pak Amien Rais tidak ada di PAN, wah itu makin mudah lagi untuk membangun kerja sama politik," kata Hasto dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Gerindra Buka Peluang Usung Prabowo Bersama PDI-P, Pengamat: Terwujud bila PDI-P Rela Nomor Dua

Hasto pun memuji sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang ia nilai memiliki komitmen terhadap bangsa dan negara.

"Ketika ditawari terhadap koalisi partai hanya atas dasar agama, beliau menegaskan itu akan menambah pembelahan yang terjadi. Kita itu negara yang begitu besar dari Sabang sampai Merauke, harus kita jaga marwahnya," ujar Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyebut partainya cocok berkoalisi dengan dua partai bernuansa Islam lainnya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Hasto, PDI-P cocok berkoalisi dengan PPP karena memiliki perasaan senasib selama zaman Orde Baru.

Selain itu, PDI-P dan PPP juga pernah menjalin hubungan baik selama masa pemerintahan Presiden Megawai Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz.

"Terbukti ketika Bu Mega dijodohkan oleh MPR dengan Pak Hamzah Haz bisa bersahabat dengan baik," kata Hasto.

Sementara itu, Hasto menyebut PDI-P dan PKB memiliki basis massa serupa yakni berasal dari kelompok Nahdlatul Ulama.

Hal itu disampaikan Hasto berkaca dari catatan PDI-P bahwa jumlah kepala daerah dari PDI-P yang berafiliasi dengan NU jumlahnya mencapai 101 orang.

Baca juga: Soal Kisruh Internal Terkait Ganjar, Sekjen PDI-P Sebut Dinamika Politik Biasa

Kendati demikian, Hasto mengakui partainya sulit membangun kerja sama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena memiliki ideologi berbeda.

Hasto mengatakan, kesamaan ideologi merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi PDI-P untuk berkoalisi dengan partai lain.

"PDI Perjuangan berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS, saya tegaskan sejak awal," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com