Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Diminta Tak Tiru Perilaku Masyarakat Rusia Hadapi Pandemi Covid-19

Kompas.com - 19/05/2021, 16:36 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus Jose Antonio Morato Tavares mengatakan, saat ini, kasus Covid-19 di Rusia jadi yang terbanyak ke-6 di dunia dengan total kasus Covid-19 4,9 juta.

"Dari jumlah tersebut, yang sembuh 4,5 juta jadi sekitar 92 persen yang sembuh, yang meninggal dunia 116.575 atau 2,35 persen dari yang terpapar, kemudian yang saat ini dirawat berjumlah 268.955 orang," kata Jose dalam diskusi secara virtual, Rabu (19/5/2021).

Jose mengatakan, meski Rusia menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 banyak, masyarakatnya masih lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Turun, Bagaimana Strateginya?

Ia mengatakan, banyak warga Rusia yang tidak menggunakan masker di tempat-tempat umum.

"Oleh karena itu, tentu saja ini bukan contoh yang baik, kami kira masyarakat Indonesia harus tetap taat prokes dan mengikuti program pemerintah untuk vaksinasi," ujar dia.

Jose juga mengatakan, sebagian masyarakat Rusia memiliki anggapan tidak mudah tertular virus Corona.

Bahkan, kata dia, progam vaksinasi massal yang digelar secara gratis oleh pemerintah di klinik resmi dan pusat perbelanjaan tampak sepi.

"Ada survei di Rusia dari lembaga yang independen menyebutkan 62 persen warga Rusia belum siap untuk divaksinasi, sementara 26 persen siap divaksinasi dan 56 persen malah tidak takut terinfeksi," ucap dia. 

Baca juga: BPOM: Izin Penggunaan Vaksin Sputnik V Ditargetkan Keluar Akhir April 2021

Berdasarkan hal tersebut, Jose mengatakan, Pemerintah Rusia sangat khawatir kasus covid-19 akan mengalami peningkatan, sehingga pengetatan protokol kesehatan kembali digalakkan.

"Pemerintah kembali jelaskan sanksi-sanksi pelanggaran prokes yang akan dikenakan secara ketat lagi," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com