Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wimar Witoelar Sempat Dirawat di RS Pondok Indah, Dipastikan Tidak Terpapar Covid-19

Kompas.com - 19/05/2021, 10:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Wimar Witoelar meninggal dunia di RS Pondok Indah, Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Direktur Utama Biro Konsultan InterMatrix Communication (IMX), Erna Indriana mengatakan, Wimar tutup usia sekitar pukul 09.00 WIB.

Wimar sempat dirawat di RS Pondok Indah dan dinyatakan kritis sejak 13 Mei 2021.

"Betul, dirawat di RS Pondok Indah. (Karena) Sepsis dan multiorgan failure. Beliau sempat berada dalam kondisi kritis," ujar Erna saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Mantan Jubir Gus Dur Wimar Witoelar Meninggal Dunia

Erna juga memastikan Wimar tidak terpapar Covid-19 berdasarkan hasil swab test PCR.

"Bukan Covid-19. Sudah di-PCR dan beliau bisa dikunjungi," ungkapnya.

Rencananya, jenazah almarhum Wimar akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Namun ia belum dapat memastikan mengenai waktu pemakaman.

Erna menyampaikan terima kasih atas semua doa yang disampaikan untuk almarhum Wimar.

"Kami juga mengimbau bagi kerabat dan sahabat yang ingin memberikan penghormatan terakhir dan doa dapat dilakukan saat pemakaman dengan tetap harus mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.

Baca juga: Wimar: Jokowi Harus Tetap seperti yang Dikenal

Wimar Witoelar lahir di Padalarang, Jawa Barat pada 14 Juli 1945.

Selain dikenal sebagai mantan Jubir Kepresidenan, Wimar sering menjadi pembicara di berbagai forum mengenai politik dan ekonomi.

Ia juga sering menulis artikel untuk sejumlah media lokal maupun internasional, seperti Business Week, News week, Australian Financial Review.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com