Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobilitas ke Pusat Perbelanjaan Jelang Lebaran Meningkat hingga 111 Persen

Kompas.com - 18/05/2021, 16:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan mengalami peningkatan signifikan selama bulan Ramadhan dan jelang Lebaran 1442 Hijriah.

Peningkatan itu terjadi pada 21 April-12 Mei 2021 di 4 pulau di Tanah Air yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Tertinggi yaitu di Sumatera Barat dengan 111 persen.

"Pada empat pulau ini dapat dilihat bahwa tren perkembangan mobilitas penduduknya mengalami peningkatan yang cukup signifikan di mana mobilitasnya mencapai hingga 61 sampai 111 persen," kata Wiku dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Satgas: 264 Pelaku Perjalanan Saat Operasi Ketupat Positif Covid-19

Wiku menjabarkan, di Pulau Jawa kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan paling tinggi terjadi di Jawa Tengah yakni 80 persen. Kemudian Jawa Barat 68 persen, dan Jawa Timur 61 persen.

Di Pulau Sumatera, kenaikan tertinggi terjadi di Sumatera Barat yaitu hingga 111 persen. Kemudian Bengkulu mencapai 93 persen, dan Aceh 83 persen.

Selanjutnya, kenaikan mobilitas tertinggi di Pulau Kalimantan terjadi di Kalimantan Utara, yakni 95 persen.

Lalu Kalimantan Timur mencapai 67 persen, dan Kalimantan Tengah 59 persen.

Terakhir, di Pulau Sulawesi kenaikan mobilitas tertinggi terjadi di Sulawesi Barat yang mencapai 107 persen.

Kemudian Gorontalo kenaikannya mencapai 105 persen, lalu Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara 84 persen.

Baca juga: Satgas Covid-19: Pemudik Balik dari Daerah Zona Merah dan Oranye, Diminta Karantina Mandiri

"Adanya kenaikan tren mobilitas ke pusat perbelanjaan ini terjadi bertepatan dengan tradisi membeli baju lebaran pada akhir-akhir hari menjelang Idul Fitri, yaitu diantaranya tanggal 9 sampai 13 Mei 2021," ujar Wiku.

Mengacu pada data tersebut, kata Wiku, peningkatan kegiatan pada sektor ekonomi merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari momen jelang Lebaran.

Wiku mengatakan, pada prinsipnya pemerintah tidak melarang kegiatan ekonomi.

Namun, ia meminta masyarakat bertanggung jawab dengan patuh pada protokol kesehatan di setiap aktivitas ekonomi dan sosial.

Jika masyarakat tidak patuh, kegiatan ekonomi dipastikan berimbas pada kenaikan kasus dan mengakibatkan adanya pembatasan kegiatan.

Baca juga: Satgas: 20 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Kematian akibat Covid-19

Terkait hal ini, Wiku pun meminta pemerintah bersikap bijak dengan menyiapkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai, juga meningkatkan testing, tracing, dan treatment di wilayah masing-masing.

"Mohon kepada seluruh kepala daerah, gubernur, bupati, maupun wali kota untuk segera mengambil langkah yang tepat untuk dapat mencegah dan secara bersamaan juga mendeteksi kasus sedini mungkin agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan dan menyebabkan korban jiwa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com