JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta petugas dapat bersikap tegas tetapi humanis saat menghadapi warga yang nekat mudik di masa pelarangan mudik Lebaran tahun ini.
Hal itu disampaikan Puan saat menghadiri rapat koordinasi kesiapan Posko Pengendalian Transportasi pada masa Idul Fitri 1442 H di Mapolresta Cirebon, Rabu (5/5/2021).
“Situasi dan dinamika di lapangan kita berhadapan dengan orang yang ngotot mau pulang. Bagaimana menerapkan di lapangan, tetap disiplin dan humanis, bisa menguatkan keengganan masyarakat untuk mudik,” kata Puan, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu.
Baca juga: Kakorlantas: Penindakan kepada Pemudik Harus Humanis, Jalur Tikus Diawasi
Dalam kesempatan itu, Puan juga meminta seluruh pihak untuk berkoordinasi dengan baik guna menghasilkan kesamaan persepsi dalam melarang mudik Lebaran.
"Harus sopan, santun, tapi tegas. Di H-1, H-2 Lebaran, semuanya mau ketemu keluarga. Jadi perlu sinergi dan gotong royong dalam rentang waktu peniadaan mudik," kata politikus PDI-P tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah akan mulai memberlakukan larangan mudik Lebaran 2021 pada Kamis (6/5/2021) hingga Senin (17/5/2021).
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga telah menegaskan bahwa aturan ini berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Pada lebaran kali ini pemerintah memutuskan melarang mudik bagi ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta, dan seluruh masyarakat," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Puan Minta Pemerintah Siapkan Mekanisme Detail dan Adil Terkait Larangan Mudik
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat mematuhi larangan mudik Lebaran.
Ia mengatakan, sekalipun hasil tes menyatakan seseorang negatif Covid-19, orang tersebut tetap bisa tertular virus corona selama perjalanan menuju ke kampung halaman.
"Anda yang sudah memegang dokumen negatif Covid pun belum tentu selamanya akan negatif. Bisa jadi Anda akan tertular di dalam perjalanan," kata Doni dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).
Sebab, menurutnya penularan bisa terjadi dan bukan tidak mungkin akan menyebar ke para orang tua, keluarga, dan sanak saudara yang ada di kampung halaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.