JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah tidak malu dalam menyampaikan data riil kasus Covid-19 di lapangan sebagai dasar membuat kebijakan pengendalian pandemi.
Menurut Tito, kasus Covid-19 harus ditekan salah satunya dengan menurunkan angka kasus tanpa mengurangi testing.
Kemudian menurunkan angka kematian, meningkatkan angka kesembuhan, dan memastikan ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).
"Tapi turunnya jangan karena dikurangi testing, testing tetap diperbanyak, jangan malu menyampaikan itu," kata Tito dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).
"Lebih baik kita punya data riil sehingga kita bisa bertindak membuat kebijakan cepat berdasarkan data kasus aktif," ujar dia.
Baca juga: Syarat Perjalanan Diperketat 22 April-24 Mei, Wajib Tes Covid-19 pada 1×24 Jam
Ia menilai, penanganan pandemi harus beriringan dengan pemulihan ekonomi. Sebab, kata mantan Kapolri ini, kedua hal tersebut saling berkaitan sehingga sudah wajar jika berjalan beriringan.
Tito juga meminta agar pemerintah daerah tidak menggenjot ekonomi tanpa mengendalikan pandemi secara menyeluruh.
"Pemulihan ekonomi ini harus berjalan, tapi dengan hati-hati sekali, pemulihan ekonomi harus paralel dengan penangan Covid," ungkapnya.
Ia melanjutkan, pertumbuhan dan pemulihan ekonomi juga harus diawali dengan manajemen belanja pemerintah.
Di antaranya dengan menggenjot belanja modal yang dilakukan sedini mungkin sebagai stimulan belanja dari sektor swasta.
Baca juga: Mendagri: Pemulihan Ekonomi Sulawesi Selatan Harus Paralel dengan Penanganan Covid-19
"Pertumbuhan ekonomi, jangan hanya digenjot tanpa mengendalikan pandemi. Situasi seperti ini strateginya adalah kendalikan pandemi, baru kita ada kelonggaran ekonomi," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.