JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mempersiapkan penanganan sekitar 40.000 pekerja migran yang akan mudik ke Tanah Air.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir, sebagian besar pekerja migran kembali dari Malaysia.
Kedatangan mereka harus ditangani dengan baik, karena dikhawatirkan akan membawa virus corona penyebab Covid-19. Sebab, kasus Covid-19 tengah melonjak di beberapa negara.
"Karena itu kami sedang berupaya menangani para pekerja migran kita yang kira-kira akan datang nanti sekitar 40.000. Ini jumlah yang sangat besar terutama dari Malaysia. Dari Malaysia rata-rata bukan karena mudik, tapi masa kontrak kerjanya sudah habis," ujar Muhadjir, dalam acara peringatan Hari Konsumen Nasional 2021, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Kemenhub Minta Pekerja Migran Tak Balik ke RI Selama Masa Larangan Mudik
Muhadjir menuturkan, para pekerja yang habis kontrak itu pun tidak mengetahui apa yang harus dilakukan setibanya di Tanah Air.
Terlebih, Pemerintah Malaysia tahun ini tidak bisa membantu karena ekonominya semakin merosot.
Muhadjir mengatakan, tahun lalu pemerintah Malaysia berusaha mencegah orang-orang Indonesia pulang termasuk yang akan dideportasi.
"Mereka (Malaysia) juga masih memberikan bantuan sosial untuk buruh migran Indonesia yang kesulitan, tapi sekarang ini sebaliknya. Malaysia ekonominya juga semakin turun dan malah setengah diusir," kata Muhadjir.
Baca juga: Pemerintah Antisipasi Kepulangan Pekerja Migran ke Tanah Air Saat Lebaran di Masa Pandemi
"Bahkan deportan yang belum waktunya dikeluarkan sekarang mau dikeluarkan sejak dini yang jumlahnya juga puluhan ribu. Mereka adalah buruh ilegal kita," ucap dia.
Menurut Muhadjir, rencana kepulangan para pekerja migran itu juga menjadi pekerjaan tersendiri yang harus diselesaikan, di samping persoalan penanganan Covid-19 lainnya.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh pihak dapat membantu dari berbagai sektor untuk tetap dapat mengendalikan pandemi Covid-19 di Tanah Air agar tidak meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.