Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Nusantara Diklaim Karya Anak Bangsa, tetapi Komponennya Impor

Kompas.com - 15/04/2021, 09:17 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia turut mengupayakan pengadaan vaksin dalam negeri, seperti Vaksin Merah Putih untuk menekan laju perkembangan virus Covid-19.

Selain itu, ada juga pengembangan Vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang diklaim sebagai karya anak bangsa.

Meski begitu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, Vaksin Nusantara memiliki komponen pembuatan yang berasal dari luar negeri.

"Bilangnya ini karya anak bangsa, tetapi itu kan impor. Ya semua produknya substansi impor, komponen-komponen tersebut," kata Penny saat berbincang kepada Kompas.com, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: BPOM: 71,4 Persen Relawan Uji Klinik Vaksin Nusantara Alami Kejadian Tak Diinginkan

Meskipun demikian, Penny menyatakan bahwa BPOM tidak masalah dengan status komponen Vaksin Nusantara yang berasal dari luar negeri.

Ia mempersilakan masyarakat memberikan penilaiannya masing-masing terkait Vaksin Nusantara yang diklaim sebagai produk anak bangsa.

"BPOM enggak masalah itu impor atau enggak, klaim-klaim itu silakan masyarakat yang menilai," ucapnya.

Sebelumnya, dalam keterangan tertulis Penny menyebutkan bahwa komponen utama pembuatan Vaksin Nusantara diimpor dari Amerika Serikat.

Komponen utama yang diimpor tersebut yakni antigen, GMCSF, medium pembuatan sel, dan alat-alat untuk persiapan pembuatan.

"Semua komponen utama pembuatan vaksin dendritik ini diimpor dari USA," ucapnya.

Baca juga: BPOM: Komponen Utama Pembuatan Vaksin Nusantara Diimpor dari Amerika Serikat

Lebih jauh, Penny menegaskan proses pembuatan Vaksin Nusantara belum memenuhi syarat good manufacturing practice (GMP) dalam proses pembuatan vaksin.

Sebab, sebelum vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan kaidah medis yang telah ditetapkan.

"Jadi nggak ada good laboratorium practice dan good manufacturing practice, pembuatan vaksin tersebut tidak memenuhi GMP," kata dia.

Baca juga: BPOM Sebut Tim Peneliti Vaksin Nusantara Tak Lakukan Uji Praklinik terhadap Hewan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com