Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Sarankan Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadhan Dilakukan Pagi Hari

Kompas.com - 13/04/2021, 12:11 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 akan terus berjalan selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah atau 2021.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyarankan agar vakasinasi selama Bulan Suci dilakukan di pagi hari.

"Waktu yang terbaik saat menerima vaksin adalah saat kondisi badan kita masih segar. Maka vaksinasi di pagi hari sangat disarankan," kata Reisa dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/4/2021).

Agar mendapat jadwal vaksinasi di pagi hari, Reisa mengingatkan masyarakat untuk mendaftar secara daring di sentra vaksinasi dan fasilitas kesehatan.

Selain itu, ia meminta masyarakat memperhatikan kondisi tubuh saat hendak divaksin.

Salah satunya, Reisa menyarankan masyarakat agar berolahraga ringan atau tadarus setelah sahur dan shalat subuh.

Ia mengingatkan bahwa syarat vaksinasi adalah yang memiliki tekanan darah dan suhu tubuh dalam kondisi yang baik.

Baca juga: MUI: Vaksinasi Covid-19 Tidak Batalkan Puasa, Kondisi Kesehatan Tetap Diperhatikan

"Saat ini yang diperbolehkan untuk mengikuti Vaksinasi adalah orang dengan tekanan darah di bawah 180/110 dan suhu tubuhnya di bawah 37,3 derajat celcius," ujarnya.

Tak hanya itu, Reisa juga menyarankan masyarakat yang hendak divaksin di bulan Ramadhan untuk berdoa secara khusyuk.

Ia berharap, dengan doa masyarakat tetap tenang dan percaya diri saat divaksinasi, dan terhindar dari immunization stress related response (ISRR).

"Meminta keyakinan lebih dari Allah SWT agar langkah kita ikut vaksinasi diberikan berkah dan kaidah bagi sesama umat manusia di seluruh dunia," katanya.

Terakhir, bagi kalangan lansia yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mendaftar ke sentra vaksinasi.

Dengan begitu, dokter akan memberikan tips khusus agar lansia tetap dapat mengendalikan penyakit penyertanya sehingga bisa lolos screening pemeriksaan kesehatan sebelum divaksinasi.

"Calon penerima vaksin disarankan tetap mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter tersebut sehingga orang dengan komorbid pun tetap dapat divaksinasi apabila telah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang memeriksa," kata Reisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com