JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC menggandeng kepolisian Amerika Serikat (AS) untuk memberikan perlindungan keamanan dan keselamatan WNI di tengah meningkatnya sentimen anti-Asia di AS.
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Gustaav Ferdinandus dan Atase Kepolisian KBRI Washington DC, Brigjen (Pol) Ary Laksmana Widjaja mendorong para WNI lapor ke polisi jika menjadi korban tindak kejahatan dan perilaku rasial.
Dia sekaligus menyampaikan cara mencegah dan menghadapi tindak kejahatan dan perilaku rasial.
"Lindungi diri dan selalu lakukan langkah-langkah preventif agar tidak menjadi korban. Jika menjadi korban, jangan ragu. Ayo berani dan segera laporkan," kata Ary Laksmana dalam diskusi 'Upaya Mencegah dan Menghadapi Tindak Kejahatan dan Perilaku Rasial', dikutip dari keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Pemerintah AS Diminta Serius Tangani Kekerasan Bermotif Rasial
Dalam kesempatan itu, hadir dua perwira polisi dari Maryland, yaitu Kapten Stacey Flynn dan mitranya Sherif Almiggabber.
Selain memberikan tips untuk menghindari serangan anti-Asia, mereka menjamin kepolisian AS memberikan perhatian penuh dan serius untuk memastikan keselamatan setiap warga negara AS, termasuk mereka yang berlatar belakang Asia, seperti WNI.
"Silakan lapor ke kami jika mengalami insiden tersebut. Jangan takut. Kami akan proses dan tindaklanjuti," kata Kapten Flynn.
Sherif Almiggaber bahkan secara khusus mendorong agar WN AS keturunan Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi anggota polisi AS.
Baca juga: Aksi Anti-Asia di AS, WNI di Luar Negeri Diimbau Melapor apabila Dirinya Terancam
Para peserta diskusi mengapresiasi upaya KBRI dalam merespons serangan anti-Asia di AS yang terus meningkat belakangan ini.
Salah satu peserta, Dwi Prasetyowati, lewat Facebook Live, mengatakan bahwa dirinya sebagai WNI merasa didengar dan dilindungi.
"Terima kasih kepada KBRI dan Montgomery PD. Sebagai masyarakat Indonesia, setelah mendengarkan dan mengikuti dialog hari ini, saya merasa telah didengar, dilihat dan dilindungi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.