Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Wafat, Daniel Dhakidae Ingin Buat Majalah Prisma Edisi 50 Tahun

Kompas.com - 11/04/2021, 19:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Didik J Rachbini mengungkap keinginan pengasuh majalah akademi Prisma, Daniel Dhakidae, yang wafat beberapa waktu lalu.

Daniel merupakan salah satu tokoh pendiri Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), lembaga yang menerbitkan Prisma. 

Menurut Didik, sebelum meninggal dunia, Daniel berkeinginan menerbitkan majalah Prisma edisi 50 tahun yang out of the box.

"Tiga hari sebelumnya (wafat), komunikasi dengan saya tapi tidak bisa telepon karena suaranya serak dan dia ingin membuat Prisma edisi 50 tahun. Harus out of the box dan besar," kata Didik dalam webinar LP3ES, Minggu (11/4/2021).

Didik mengatakan, saat itu Daniel mengungkapkan agar perencanaan untuk merealisasikan itu cukup dijalankan selama setengah tahun atau 4-5 bulan saja.

Baca juga: Kenang Daniel Dhakidae, Sekjen PDI-P: Sosok Intelektual Kritis yang Konsisten

Namun meskipun sudah ada rencana demikian, Didik mengaku tidak mengetahui apakah mendiang sudah memiliki tulisan untuk mengisi edisi majalah tersebut atau belum.

"Daniel ini semangatnya tak pernah padam dan sebelum itu, dia punya proyek besar yaitu menjadikan Prisma dokumen IT, software yang bisa diakses tanpa harus datang ke sana. Karena Prisma edisi 1 sampai sekarang itu pemilihan ahli ilmu-ilmu sosial politik ada di situ dan jadi refleksi keilmuan," ucap dia.

Dikutip dari Kompas.id, Daniel Dhakidae adalah seorang cendekiawan yang banyak berkiprah di bidang sosial dan politik. Kiprahnya terlihat saat aktif dalam redaksi majalah Prisma, LP3ES, serta divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas.

Dia juga menulis sejumlah buku yang berkontribusi bagi jurnalisme dan ilmu politik (Kompas, 7/4/2021).

Daniel meninggal dunia akibat serangan jantung. Ia berpulang pada Selasa (6/4/2021) pagi di Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com