Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerangan di Mabes Polri, Kabais TNI: Intelijen Tak Kebobolan!

Kompas.com - 04/04/2021, 11:15 WIB
Irfan Kamil,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman Ponto menilai penyerangan yang terjadi di Mabes Polri bukan sebuah kebobolan dari intelijen.

Menurut Ponto, aksi teror yang terjadi di Mabes Polri adalah tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), bukan intelijen.

"Kalau kita bicara teroris, pemberantasan teroris, penanggulangan teroris, satu-satunya badan yang paling bertanggung jawab ya BNPT," kata Ponto dalam diskusi daring bertajuk 'Awas! Sesat Milenial Radikal di Jagat Virtual', Minggu (4/4/2021).

"Dan badan ini dibentuk memang untuk menanggulangi teroris, sehingga kalau ada teroris yang masih gentayangan tanya saja sama dia," ujar Ponto.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Penjual Senjata Terkait Penyerangan di Mabes Polri

Ponto berpendapat, tidak tepat jika "bobolnya" Markas Besar Polisi RI itu kemudian ditanyakan kepada Intelijen.

Akan tetapi, kata dia, hal itu dapat menjadi tanggung jawab Intelijen bilamana tidak ada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

"Lain masalahnya kalau tidak ada BNPT, baru itu bisa dicari siapa Intelijen yang paling bertanggung jawab," ucap Ponto.

"Jadi, bukan intelijen yang kebobolan, karena sejak lahirnya BNPT semua tanggung jawab itu ada di BNPT," kata dia.

Kendati demikain, Ponto berujar informasi-informasi yang dimiliki Intelijen bukan tidak mungkin diberikan kepada BNPT.

Baca juga: Perketat Keamanan Pasca-Teror di Mabes Polri, Pelayanan di Polda Metro Tetap Beroperasi

Akan tetapi, menurut dia, belum tentu informasi yang diberikan Intelijen itu digunakan oleh BNPT.

"Sejak bom Sarinah, saya sudah ingatkan mari kita lihat dulu BNPT ini kerjanya apa, saat itu saya sudah bilang, ini kegagalan BNPT, itu bom Sarinah, sekarang terulang lagi," ujar Ponto.

"Kita kan tidak pernah mengaudit, bagaimana cara kerja BNPT melakukan penindakan masalah teror," tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono mengakui polisi "kecolongan" soal ZA (25) yang membawa senjata api saat masuk ke area Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).

Rusdi pun menyatakan, sistem penjagaan dan pengamanan di Mabes Polri tengah diaudit.

"Masih kami dalami (di mana senjata dibawa ZA). Karena ZA meninggal dunia," ujar Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com