JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan tentang potensi penyebaran strain atau varian baru virus corona B.1.1.7.
Doni menyebut penularan virus dapat terjadi melalui transportasi udara maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Oleh karenanya, ia meminta pemerintah daerah melakukan antisipasi.
“Kita harus antisipasi,” kata Doni melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Studi: Varian Corona B.1.1.7 Tingkatkan Risiko Kematian 64 Persen
Doni pun meminta Pemda segera membentuk Satgas Karantina dengan mengimplementasikan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional dalam Masa Pandemi Covid-19.
Aturan itu penting, sebab, apabila tapal batas negara tak punya regulasi yang baik dalam pencegahan Covid-19, hal itu sama saja membiarkan kematian pasien terjadi lebih cepat dan banyak.
“Kalau kita membiarkan, maka yang meninggal lebih awal akan bertambah banyak,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Doni juga menyampaikan rasa prihatin atas adanya mobilitas penduduk yang melalui lintas batas negara tanpa menempuh ketentuan karantina dan dua kali swab.
Padahal, pada akhir Desember 2020 Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar warga yang masuk ke Indonesia dari luar negeri melakukan dua kali swab dan karantina. Aturan itu berlaku bagi WNI maupun WNA.
Doni memaparkan, ada 1.480 orang yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang dan didapatkan 687 orang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melalui karantina dan dua kali swab PCR.
Padahal, sebelumnya mereka semua membawa dokumen bebas Covid-19 dari luar negeri.
“Kedatangan luar negeri ini yang membuat saya prihatin,” kata Doni.
Berkaca dari fenomena tersebut, Doni meminta seluruh kementerian/lembaga dan TNI/Polri menjalankan program kekarantinaan dengan baik.
Sebab, seandainya yang terkonfirmasi positif Covid-19 dibiarkan begitu saja dan kembali ke rumah tanpa ada pemeriksaan dan karantina lanjutan, hal ini dapat berakibat fatal.
“Kalau pasukan kita dari TNI/Polri, Kementerian Kesehatan, Imigrasi dan semuanya tidak punya kepedulian kepada program ini, maka 687 orang yang pulang ke kampung, lantas ketemu keluarganya ada yang kelompok rentan, kemudian terpapar Covid-19 dan nggak ada fasilitas kesehatan, maka lewat,” ujarnya.
Doni mengingatkan bahwa hingga hari ini belum ada satu pun negara yang terbebas dari pandemi Covid-19.
Untuk itu, ia mewanti-wanti seluruh pemangku kebijakan tidak lengah.
“Kita jangan terlena, jangan lengah. Prestasi hari ini bukan berarti terus selamanya akan seperti itu,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.