Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac, dari Tingkat Kemanjuran hingga Harga

Kompas.com - 10/03/2021, 13:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin edar darurat terhadap dua vaksin Covid-19 yakni vaksin buatan Sinovac dan AstraZeneca.

Adapun pemerintah telah menerima 38 juta dosis vaksin dari Sinovac dan 1,1 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.

Kedua vaksin tersebut sama-sama digunakan untuk program vaksinasi massal pemerintah guna memutus mata rantai penularan Covid-19.

Vaksin dari Sinovac merupakan buatan perusahaan biofarmasi asal China, yakni Sinovac. Nama asli vaksin tersebut sedianya ialah CoronaVac. 

Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca, dari Diproduksi Inggris hingga Efek Sampingnya...

Sedangkan vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi dari Inggris AstraZeneca beserta Oxford University.

Keduanya sama-sama telah lulus uji keamanan dan efikasi sehingga layak digunakan utnuk vaksinasi Covid-19 secara massal.

Keduanya juga sama-sama bisa disimpan di suhu yang tak terlalu rendah yakni di kisaran 2-8 derajat celsius sehingga memudahkan proses distribusi dan penyimpanan.

Kendati demikian ada sejumlah perbedaan di antara kedua vaksin tersebut mulai dari tingkat efikasi, skema pengadaan, hingga harga.

Berikut paparannya:

1. Efikasi vaksin Sinovac lebih tinggi daripada AstraZeneca

Tingkat efikasi (kemanjuran) vaksin Sinovac lebih tinggi daripada vaksin buatan AstraZeneca. Vaksin Sinovac versi BPOM memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Adapun vaksin produksi AstraZeneca memiliki tinkgat efikasi sebesar 62,1 persen versi BPOM.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Efektif Lawan Virus Corona B.1.1.7

Dengan demikian, vaksin produksi Sinovac memiliki tingkat kemanjuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin buatan AstraZeneca.

2. Harga vaksin AstraZeneca lebih murah 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma Bambang Heriyanto sebelumnya mengatakan harga vaksin Sinovac diperkirakan mencapai Rp 200.000 per dosis.

Adapun harga vaksin buatan AstraZeneca berkisar antara 3-4 dollar AS. Dengan demikian vaksin buatan Sinovac lebih mahal ketimbang AstraZeneca. Jika dirupiahkan dengan kurs saat ini maka harga satu dosis vaksin AstraZeneca berkisar antara Rp 43.000 hingga RP 58.000.

3. Skema pengadaan

Vaksin produksi Sinovac diperoleh Indonesia lewat kerja sama antara pemerintah Indonesia lewat BUMN PT Bio Farma dengan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac.

Pengadaan vaksin dari Sinovac dilakukan melalui mekanisme pembelian secara bisnis lewat proses diplomasi bilateral.

Baca juga: Efekifkah Vaksin AstraZeneca Tangkal Varian B.1.1.7? Ini Kata Kemenkes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com