Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Isu Perpecahan Demokrat Berbahaya bagi Iklim Demokrasi

Kompas.com - 26/02/2021, 14:04 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, isu perpecahan di internal Partai Demokrat berbahaya bagi iklim demokrasi.

Sebab, Demokrat merupakan salah satu partai oposisi penguasa. Ia khawatir, isu perpecahan ini membawa dampak bagi partai lain sehingga enggan menjadi oposisi. 

Pangi pun menilai penting bagi Demokrat dan pemerintah untuk menjaga dinamika politik yang terjadi, bahkan dengan partai oposisi. 

“Kita harus sama-sama menjaga keutuhan partai, karena hal itu sama juga kita menjaga demokrasi. Kalau hal ini terus terjadi, bahwa partai oposisi akan terus menghadapi perpecahan. Saya khawatir bahwa nantinya tidak akan ada partai yang mau menjadi oposisi, dan itu menjadi tidak sehat untuk demokrasi kita,” papar Pangi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: Nasdem Ingin Koalisi dalam Konvensi Capres 2024, Demokrat Masih Fokus Konsolidasi


Pangi juga memprediksi, jika nantinya ada kelompok yang berhasil mengadakan kongres luar biasa (KLB) dan berhasil menggantikan posisi Ketua Umum Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak ada yang bisa menjamin sikap Partai Demokrat akan tetap menjadi oposisi.

Pangi juga menilai bahwa saat ini sikap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berlebihan dalam menanggapi permasalahan ini.

Namun, ada dua konsekuensi yang harus ditanggung SBY atas sikapnya menanggapi kisruh pada partai yang dibangunnya, terlebih dengan menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

“Ya ini juga bagian dari strategi SBY untuk membuat Partai Demokrat menjadi perbincangan publik ini baik. Itu menjaga ritme popularitas partai,” kata Pangi.

“Namun, di sisi lain Moeldoko juga terdongkrak popularitasnya. Jadi kalau berhasil ada KLB, maka Partai Demokrat bisa hancur, tetapi kalau KLB gagal, Partai Demokrat menang besar,” ucap dia.

Baca juga: Selain Moeldoko, Kader Muda Demokrat Juga Ingin Usung AHY jika Ada KLB

Adapun SBY menyampaikan beberapa pernyataan sikap terkait permasalahan yang sedang terjadi di tubuh Partai Demokrat.

Melalui sebuah video yang diterima Kompas.com pada Rabu (24/2/2021), SBY setidaknya mengatakan bahwa Partai Demokrat bukan partai yang bisa dijual.

Ia juga menyebut upaya kudeta masih berjalan secara under ground atau sembunyi-sembunyi.

“Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakana dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan,” kata SBY.

Ia juga menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak mengetahui permasalahan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat.

Ia menilai, Presiden Jokowi memiliki integritas lebih daripada KSP Moeldoko.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com