JAKARTA, KOMPAS.com - Sub Koordinator Karantina Kesehatan Wilayah dan Pos Lintas Batas Darat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Made Yosi Purbadi Wirentana mengungkapkan, sejak Mei 2020 hingga Februari 2021, tercatat 155.000 jumlah kedatangan repatriasi warga negara Indonesia (WNI).
"Dari bulan Mei 2020 sampai Februari 2021 ini, itu jumlah kedatangan repatriasi sampai saat ini jumlahnya 155 ribuan," kata Yosi dalam diskusi daring BNPB bertajuk "Mekanisme Kedatangan Pelaku Perjalanan Internasional" Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Protokol Pengawasan Perjalanan Luar Negeri untuk WNI dan WNA
Sementara itu, menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan repatriasi, ditemukan lebih dari 3.822 orang positif Covid-19.
"Yang positif sampai saat ini, dari Mei 2020 sampai Februari 2021 ini, positif jumlahnya 3.822. Artinya sebanyak 3.822 itu sudah kita lakukan upaya cegah tangkal," ujar dia.
Menurut Yosi, apabila upaya cegah tangkal dengan screening tersebut tidak berhasil dilakukan, kasus positif Covid-19 di Indonesia akan bertambah di wilayah-wilayah.
Yosi menyebut, banyaknya jumlah kedatangan warga dari luar negeri bisa diartikan bahwa risiko penularan Covid-19 ke Indonesia dari luar cukup besar.
Baca juga: Kemenkes: Mayoritas WNI yang Kembali dari Arab Saudi Positif Covid-19
Proses repatriasi WNI sudah dilakukan sejak kepulangan anak buah kapal (ABK) repatriasi pada awal masa pandemi.
Menurut dia, kepulangan repatriasi harus melalui screening kesehatan yaitu tes PCR Covid-19. Mereka harus menjalani tes itu sebanyak dua kali setiba di Indonesia.
"Jika hasil positif, pelaku perjalanan akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran atau juga bisa ke Wisma Atlet Pademangan Tower 8," ucap dia.
Baca juga: UPDATE: Total 3.282 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri, Kasus Perdana di Peru
Pada kesempatan tersebut, Komandan Lapangan RS Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Letkol Laut Arifin mengatakan, mereka yang positif Covid-19 dan mengalami perburukan akan dirujuk ke RSD Wisma Atlet Kemayoran.
Sebab, Wisma Atlet Kemayoran memiliki fasilitas ICU hingga HCU.
"Dari repatriasi tersebut, kalau dia memang ada komorbid, ada penyakit menyerta, dan mengalami desaturasi, kita sudah terbiasa dari dulu. Jadi kerjasama dari repatriasi, dia akan didorong ke UGD kita di tower 6 dan akan dirawat di tempat kita, baik WNI maupun WNA," kata Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.