Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Pelaku UMKM, Menteri PPPA Singgung Peran Koperasi

Kompas.com - 24/02/2021, 13:51 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, sebagai gerakan ekonomi rakyat yang didasarkan atas asas kekeluargaan, koperasi dinilai dapat membantu perempuan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Terutama dalam hal permodalan dan sarana untuk meningkatkan diri agar menjadi lebih berdaya.

Hal tersebut disampaikan Bintang dalam acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2020 Koperasi Konsumen Setia Budi Wanita Malang, Jawa Timur yang dilakukan secara virtual.

"Jika seorang perempuan atau ibu berdaya secara ekonomi, maka ia memiliki potensi untuk mendapatkan dan memberikan kehidupan yang sejahtera untuk keluarganya,” kata Bintang, dikutip dari situ Kementerian PPPA, Rabu (24/2/2021).

Baca juga: Jokowi Minta Pelaku UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Bintang mengatakan, pemerintah sangat menyadari potensi perempuan yang belum maksimal akibat ketimpangan yang terjadi.

Menurut dia, perempuan dapat berkontribusi secara penuh dalam berbagai lini pembangunan.

Dengan demikian, kata dia, maka kemajuan akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Sebagai kelompok yang mengisi hampir setengah populasi penduduk Indonesia saat ini, 70 persen berada pada usia produktif, perempuan sesungguhnya merupakan potensi yang sangat besar bagi bangsa," kata dia.

Baca juga: Pelatihan Daring bagi Perempuan Pelaku UMKM Digelar di 6 Kabupaten/Kota

Namun masih adanya kontruksi sosial yang terbangun di masyarakat, menempatkan posisi perempuan lebih rendah dari laki-laki.

Hal tersebut pun membuat peranan perempuan kerap termarjinalkan.

"Langgengnya budaya patriarki selama bertahun-tahun tidak hanya mengecilkan peran perempuan melainkan juga memutus perempuan dari berbagai akses," kata dia.

Antara lain akses pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan pencegahan kekerasan.

Padahal seharusnya akses-akses tersebut bisa mengantar perempuan pada pemberdayaan untuk dapat memajukan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com