Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kecenderungan Pasien Non-Covid-19 Khawatir ke Rumah Sakit

Kompas.com - 17/02/2021, 13:03 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Persatuan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) menyebut, saat ini hanya 20 persen pasien non-Covid-19 yang melakukan perawatan kembali ke Rumah Sakit.

Menurut Sekjen Persi Lia G Partakusuma, ada kecenderungan masyarakat takut tertular Covid-19 jika melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Pasien dengan penyakit lain sedikit turun, dan keinginan ke rumah sakit sedikit rendah. Hanya sekitar 20 persen saja pasien-pasian non-Covid-19 yang biasanya datang ke rumah sakit, kembali ke rumah sakit,” sebut Lia dalam diskusi virtual yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB), Selasa (16/2/2021).

Baca juga: UPDATE 17 Februari: RS Wisma Atlet Kemayoran Rawat 3.344 Pasien Covid-19

Dengan adanya pola tersebut, Lia berharap, pasien non-Covid-19 saat ini benar-benar menjaga kesehatan.

“Mudah-mudahan artinya mereka bisa lebih menjaga kesehatan dengan olahraga, dan rutin minum obat. Karena kalau ke rumah sakit mereka mikir dua kali, sudah mengidap suatu penyakit ketakutannya malah pulang dari rumah sakit tertular Covid-19,” kata Lia.

Hingga saat ini, belum semua rumah sakit di Indonesia dapat memenuhi permintaan Menteri Kesehatan Gunadi Sadikin untuk menambah jumlah ketersediaan tempat tidur menjadi 30 hingga 40 persen dari kapasitas sebelumnya.

Lia menyampaikan, kendala utama yang dihadapi mayoritas rumah sakit yakni ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang akan bertugas jika ruangan untuk merawat pasien Covid-19 ditambah.

Baca juga: Tingkat Hunian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran 50 Persen

Saat ini, menurut Lia, sebagian rumah sakit sedang memproses tahap recruitmen serta melakukan pelatihan pada SDM yang diperlukan.

“Sebagian (rumah sakit) sudah memproses rekrutmen untuk menambah SDM, nah masih ada pelatihan-pelatihan yang akan dilaksanakan untuk menjalankan kegiatan untuk bisa seperti yang diinginkan menteri kesehatan (menkes),” ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com