JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, pemerintah tidak memiliki niat untuk mengambil dana wakaf melalui Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU).
Ma'ruf mengatakan, pemerintah justru mencanangkan GNWU untuk mengarahkan supaya dana wakaf terkumpul, diinvestasikan, dan hasilnya dikembalikan kepada masyarakat.
"Jadi sebenarnya tidak ada pemerintah ambil dana wakaf tapi mengarahkan supaya wakaf terkumpul besar dan diinvestasikan di tempat aman yang hasilnya dikembalikan pada masyarakat," kata Ma'ruf saat membuka Webinar Literasi Wakaf Uang, Kamis (11/2/2021).
Ma'ruf mengatakan, banyak pihak yang mengatakan bahwa jika pemerintah ingin membantu masyarakat, seharusnya langsung saja dengan membiayai para pengusaha kecil tanpa menginvestasikannya terlebih dahulu.
Namun jika hal tersebut dilakukan, kata dia, maka para pengusaha kecil tersebut tidak hanya akan menombok tetapi dana wakafnya akan habis.
Baca juga: Soal Wakaf Uang, Wapres: Seharusnya Masyarakat Berterima Kasih pada Pemerintah
Sementara memberikan bantuan melalui dana wakaf tersebut juga bertujuan agar dana ini menjadi dana abadi yang tidak akan habis.
"Ini harus dijaga, kita harus menjaga bagaimana dana wakaf terus berkembang. Hasilnya digunakan untuk menguatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) syariah supaya bisa tumbuh baik, tapi dana wakafnya tidak hilang. Ini strategi yang ingin kami kembangkan," ujar dia.
Ia menambahkan, selama ini, umat Islam di Tanah Air tak memiliki dana abadi dikarenakan tidak melakukan upaya atau inisiatif yang konkret.
Padahal, terdapat potensi yang bisa menghasilkan dana abadi tersebut, antara lain zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf.
"Kalau punya dana abadi, maka dana wakaf inilah yang menjadi dana abadi karena ini utuh dan tidak boleh hilang," kata Ma'ruf.
Dana tersebut tidak boleh hilang dan harus benar-benar terjaga serta diinvestasikan ke tempat aman yang menghasilkan.
Baca juga: Wapres Tegaskan Pemerintah Hanya Fasilitator di Gerakan Nasional Wakaf Uang
Dengan demikian, kata dia, pemerintah sebetulnya hanya ingin membantu umat dengan mendorong supaya umat mau melakukan wakaf uang sehingga menjadi dana abadi umat.
Ma'ruf menambahkan, koordinator pengelolaan wakaf nantinya tetap Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Nantinya agar wakaf bisa berkembang maka akan diarahkan supaya ada manajer investasi yang mengerti dalam mengelolanya.
"Pemerintah hanya ingin mengarahkan. Hasilnya memang tidak boleh habis, harus abadi dan dibagikan sesuai permintaan si wakif (pemberi wakaf) sehingga kami ingin memperbaiki nazhir (penerima wakaf untuk dikelola) supaya profesional," ucap dia.
Adapun GNWU dicanangkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini untuk masyarakat agar mau melakukan wakaf uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.