Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Ingatkan Pemalsuan Surat Tes Covid-19 Bisa Berujung Kematian

Kompas.com - 26/01/2021, 09:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebutkan, tindakan memalsukan surat hasil tes Covid-19 seperti swab PCR dan antigen dapat berakibat fatal bagi situasi pandemi di Indonesia.

Bahkan, ia mengatakan bahwa jika hal ini terus menerus dilanggengkan akan berakibat kematian di masyarakat.

"Bisa menjadikan fatal, ada yang tertular dan kemudian mengalami misalnya masuk ICU, hingga kematian. Memprihatinkan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Baca juga: Dokter Tirta Laporkan Penjual Surat Tes Covid-19 Palsu ke Polisi dan Satgas

Bukan tanpa sebab, ia menjelaskan bagaimana cara kerja surat hasil tes Covid-19 yang dipalsukan tersebut dapat berakibat fatal.

Ia mengambil contoh apabila surat tersebut digunakan untuk syarat orang bepergian. Petugas pemeriksa surat kemudian akan meloloskan orang tersebut karena menganggap yang bersangkutan dinyatakan aman dari Covid-19.

"Karena orang yang diberikan surat ini bisa merasa aman, dan yang petugas memeriksa surat itu nantinya berpikir, 'oh ini aman'. Nah ini berbahaya sekali, karena akhirnya terjadi penularan yang harusnya bisa dicegah," ucap Dicky.

Baca juga: Mendagri: Vaksin Covid-19 Bukan Obat

Dinilai membahayakan, Dicky pun menilai bahwa orang yang melakukan tindakan memalsukan surat tes Covid-19 tidak memiliki rasa kemanusiaan dan rasa berjuang melawan pandemi.

Tindakan seperti ini, kata dia, termasuk ke dalam tindakan kejahatan luar biasa dan kejahatan kemanusiaan.

"Karena orang yang melakukannya ini tidak memiliki sense of crisis. Tidak memiliki juga rasa kemanusiaan. Tidak memahami bahwa kita ini sedang berjuang dalam mengendalikan pandemi," ucapnya.

Baca juga: UPDATE: Tambah 5 di Korsel, Total 2.948 Kasus Covid-19 WNI di Luar Negeri

Sebelumnya, polisi telah menangkap beberapa pelaku pembuat surat hasil tes Covid-19 swab PCR. Para pelaku diketahui ada yang bekerja sabagai pegawai laboratorium dan klinik.

 Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Senin (25/1/2021). Namun, dia tidak membeberkan identitas tersangka yang bekerja sebagai pegawai laboratorium dan klinik itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com