Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I Harap Pemerintahan Joe Biden Bisa Jadi Mitra Penting Indonesia Perangi Pandemi Covid-19

Kompas.com - 21/01/2021, 11:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Christina Aryani berharap dilantiknya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi momentum untuk menguatkan hubungan strategis antara Indonesia dengan AS.

Ia mengatakan,  banyak hal yang harus dikuatkan antara Indonesia dengan AS, termasuk untuk memerangi pandemi Covid-19.

"Dalam konteks perang bersama pandemi Covid-19, di bawah Presiden Biden, AS dapat menjadi mitra penting Indonesia," ujar Christina melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat atas Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membangun langkah-langkah strategis dan upaya diplomasi.

Tujuannya adalah untuk memerangi wabah Covid-19 di Tanah Air yang belum menunjukkan akan berakhir.

Selain itu, beberapa aspek yang menjadi perhatian lainnya adalah menyangkut janji kampanye Biden yang mendorong kenaikan upah minimum federal.

Menurut Christina, hal itu akan berdampak pada daya beli masyarakat yang menjadi peluang untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke AS.

Baca juga: Pidato Lengkap Pelantikan Joe Biden Berulang Kali Serukan Persatuan Amerika

"Kami memprediksi adanya perhatian khusus yang akan diberikan Presiden Biden terhadap Indonesia yang selain memiliki posisi dan peran strategis di jantung Indo Pasifik, juga merupakan negara muslim terbesar di dunia," kata dia.

Menurut dia, watak kepemimpinan inklusif yang selama ini dikampanyekan Biden-Haris sebagai agenda besar demokrasi juga menjadi kesempatan baik bagi kedua negara.

Terutama dalam hal membangun kerja sama ke depannya.

Selain itu, secara khusus pihaknya juga mendorong Kementerian Luar Negeri untuk memulai proses agar Indonesia kembali memiliki duta besar definitif di AS.

Baca juga: Pendukung Donald Trump, Ayah Lady Gaga Bangga Putrinya Menyanyi di Pelantikan Presiden Joe Biden

"Sehingga akselerasi hubungan kedua negara dapat segera dijalankan. Karena posisi ini kosong pasca ditugaskannya Dubes Lutfi sebagai Menteri Perdagangan," kata dia.

Diketahui, Joe Biden dan Kamala Harris resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS ke-46.

Keduanya berhasil memenangkan pemilihan Presiden AS setelah mengalahkan Donald Trump yang merupakan Presiden AS sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com