Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Satgas: Data Terlambat Masuk

Kompas.com - 19/01/2021, 17:55 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan kasus positif Covid-19 mingguan di Indonesia pada 11-17 Januari 2021 mencapai puncak tertinggi selama pandemi.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, hal ini salah satunya disebabkan karena keterlambatan verifikasi data.

"Kenaikan penambahan kasus harian yang sangat tinggi bahkan tertinggi semenjak kasus Covid-19 pertama masuk ke Indonesia salah satunya disebabkan verifikasi data yang terlambat masuk sehingga menyebabkan penumpukan pada pelaporan data di beberapa daerah," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 14 Ribu, Satgas: Tak Bisa Ditoleransi

Wiku mengatakan, pemerintah masih terus berupaya memperbaiki keadaan ini.

Kementerian Kesehatan tengah memilah data yang memang masuk tanggal 11-17 Januari 2021, dengan data yang sebenarnya terlambat masuk dan berasal dari minggu-minggu sebelumnya.

Wiku meminta agar ke depan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah memperbaiki integrasi data sehingga mengurangi gap dan keterlambatan antara data pusat dengan daerah.

"Saya minta ke depannya tidak ada lagi toleransi terhadap delay atau keterlambatan data karena ini sangat krusial dalam pengambilan keputusan," ujar Wiku.

Baca juga: Penularan Covid-19 Tinggi, Satgas: Bukan Saatnya Buat Kerumunan

Wiku mengatakan, jika data tidak aktual, maka kebijakan yang dikeluarkan tidak tepat waktu. Akibatnya, kebijakan menjadi tak efektif.

Kendati demikian, Wiku tetap meminta seluruh pihak waspada terhadap penularan virus dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ia mengingatkan bahwa hingga saat ini pandemi Covid-19 belum usai.

"Terlepas dari apa pun kondisi yang menyebabkan angka penambahan kasus positif harian yang tinggi namun kita tetap harus waspada dan pahami bahwa pandemi ini belum usai," katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Mengkhawatirkan, IDI Minta Masyarakat Tak Panik

Adapun, berdasar data yang disampaikan Wiku, penambahan kasus positif Covid-19 mingguan di tingkat nasional per 17 Januari 2021 meningkat 27,5 persen dibanding minggu sebelumnya.

Angka ini menunjukkan kenaikan paling tinggi selama 10 bulan masa pandemi di Indonesia.

Pada umumnya, kenaikan kasus Covid-19 mingguan berada di angka 10-15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com