Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terbuka Pernah Positif Covid-19, Airlangga Dinilai Beri Contoh Salah pada Masyarakat

Kompas.com - 19/01/2021, 13:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah memberikan contoh salah terhadap masyarakat terkait penanganan Covid-19.

Hal ini didasari dari sikap Airlangga yang diketahui tidak pernah mengumumkan bahwa dirinya pernah terpapar Covid-19.

"Iya tidak memberi contoh yang baik. Kan kita minta kesadaran masyarakat untuk tadi selain 3M lalu kalau kena segera ke Puskesmas supaya diurus gitu kan agar tidak menular. Tapi kan harusnya menteri itu men-declare, waktu itu saya kena," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Menurut Agus, Airlangga seharusnya mampu memberi contoh yang baik terhadap masyarakat. Hal ini dikarenakan peran Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Baca juga: Airlangga Hartarto Tak Terbuka Pernah Idap Covid-19, Pengamat: Ini Soal Moral

Oleh karena itu, dia menilai bahwa sikap tidak terbukanya Airlangga akan berkaitan dengan tanggung jawab moral kepada masyarakat.

"Ya itu moral saja. Tidak ada undang-undangnya. Ya kalau nyuruh masyarakat tertib ya dia juga harus demikian," ujarnya.

Berkaca pada persoalan Airlangga, Agus mengatakan bahwa sebenarnya sudah ada beberapa menteri yang terpapar Covid-19, tetapi tidak mengumumkan ke publik.

Hanya saja, menurutnya sikap seperti ini akan menjadi boomerang bagi pemerintah yang berharap masyarakat patuh terhadap cara melawan Covid-19.

"Ada beberapa menteri yang terkena Covid-19 tapi kan tidak diumumkan. Itu juga tidak mencerminkan kepemimpinan. Jadi bagaimana kita mau berharap masyarakat patuh kalau pemimpinnya juga tidak patuh," jelasnya.

Baca juga: Soal Dugaan Airlangga Hartarto Sempat Terpapar Covid-19, Ini Jawaban Istana

Ia sendiri mengaku mengetahui beberapa nama tersebut. Dia merasa tak ada gunanya mengungkap karena sudah seharusnya pejabat publik itu sendiri yang mengumumkan.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto diketahui mendonasikan plasma konvalesen di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Plasma konvalesen umumnya diambil dari orang yang pernah menderita atau penyintas Covid-19 sebagai donor.

Plasma tersebut nantinya digunakan untuk terapi penyembuhan mereka yang positif Covid-19, dengan harapan penyintas Covid-19 yang menjadi donor itu sudah membentuk antibodi.

Langkah yang dilakukan Airlangga ini membuat publik bertanya-tanya kapan Ketua Umum Partai Golkar itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Hingga saat ini, pemerintah belum pernah mengumumkan kepada publik bahwa Airlangga Hartarto pernah terinfeksi virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com