Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doni Monardo Soroti Kenaikan Angka Kematian akibat Covid-19 Mencapai 300 Kasus per Hari

Kompas.com - 14/01/2021, 17:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyoroti angka kematian pasien Covid-19 yang makin bertambah. Ia mengatakan, dalam beberapa hari ini angka kematian Covid-19 mencapai 300 kasus.

Jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 tercatat ada 302 kasus, pada Selasa (12/1/2020). Kemudian, pada Rabu (13/1/2021) terdapat 306 kasus kematian.

"Dalam beberapa hari terakhir sudah di atas 300 angka kematian per hari, kita tidak ingin angka kematian ini menjadi lebih tinggi," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: UPDATE: 306 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Doni meminta masyarakat tidak menyampingkan gejala-gejala Covid-19. Ia mengimbau masyarakat yang merasa mengalami gejala Covid-19 untuk segera mendapatkan perawatan di puskesmas dan klinik.

"Sekecil apapun gejala yang terjadi harus segera mendapatkan perawatan oleh Puskesmas dan fasilitas klinik yang ada di daerah, agar bisa sesegera mungkin tertangani dengan baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Doni menambahkan, Presiden Joko Widodo sudah menugaskan Kementerian Kesehatan untuk menambah fasilitas ruang isolasi dan ICU di berbagai rumah sakit.

Baca juga: UPDATE 12 Januari: Tambah 302, Pasien Covid-19 Meninggal Capai 24.645 Orang

Akan tetapi, menurut Doni, penambahan fasilitas tersebut tidak bisa terus dilakukan, karena akan menggangu sistem kesehatan nasional.

Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak memiliki tanggung jawab bersama dalam meredam pandemi Covid-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kita semua harus bertanggung jawab, bukan hanya meningkatkan disiplin diri kita sendiri, tetapi orang-orang di sekitar kita untuk selalu patuh kepada protokol kesehatan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com