Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ungkap Alasan Vaksin Covid-19 Merah Putih Belum Bisa Tersedia

Kompas.com - 13/01/2021, 14:41 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan mengapa vaksin Covid-19 Merah Putih produksi dalam negeri belum tersedia hingga saat ini.

Menurut Budi, pengadaan vaksin Merah Putih masih dalam tahap pertama, yaitu riset dan pengembangan.

"Masih dalam tahap pertama dari tiga tahap, yaitu untuk melakukan research and development dan output-nya berupa vaccine seeds (bibit vaksin)," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu (13/1/2021).

Ia mengatakan, sejauh ini riset dan pengembangan vaksin Merah Putih yang paling cepat adalah yang dilakukan Lembaga Eijkman.

Baca juga: Eijkman: Proses Laboratorium Vaksin Merah Putih Capai 60 Persen

Menurut informasi yang diterima Budi, bibit vaksin hasil riset baru dapat diserahkan ke PT Bio Farma pada kuartal I-2021.

"Antara Q1 dan Q2. Saya ambil optimis, Q1 2021," ujarnya.

Setelah diserahkan ke Bio Farma, bibit vaksin pun masih akan melalui serangkaian proses dan tiga tahap uji klinis.

Budi menyebutkan, dengan seluruh proses dan uji klinis yang ada, vaksin Merah Putih diperkirakan bisa siap pada kuartal II-2022.

Ia mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 Merah Putih ini memang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin pada 2022.

Baca juga: Jokowi Harap Vaksin Merah Putih hingga GeNose Bisa Diproduksi Massal dan Jadi Investasi

"Akan selesai di awal kuartal II-2022. Kemudian approval diberikan untuk diproduksi. Jadi ancar-ancar kami insya Allah ini akan jadi vaksin berikutnya," ucap Budi.

"Kalau misal vaksin sudah diberikan tahun 2021 ini, akan mulai habis kekebalannya di tahun 2022," imbuhnya.

Untuk mendukung pengembangan vaksin Merah Putih, Budi mengatakan, Kemenkes akan memperkuat alokasi anggarannya.

Anggaran itu akan diberikan Kemenkes ke sejumlah konsorsium pengembang vaksin Covid-19.

"Terus terang belum ada, kami akan membantu mempersiapkan agar ada anggaran khusus agar peneliti-peneliti di dalam negeri mendapatkan kesempatan dan di-support kita. Bekerja sama dengan perguruan tinggi, dengan Menristek/BRIN," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com