Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Minta Pemda Tak Kebut Penyerapan Anggaran di Akhir Tahun

Kompas.com - 08/01/2021, 14:09 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori mendorong peningkatan kinerja perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja Kemendagri tahun 2021.

Terutama, kata dia, dalam penyerapan anggaran 2021 yang diharapkan tidak hanya dikebut di penghujung tahun. Baik di internal Kemendagri maupun pemerintah daerah. 

"Untuk anggaran 2021, diharapkan kepada semua komponen dan daerah agar penyerapan anggarannya jangan hanya dipenghujung tahun," kata Hudori dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (8/1/2021). 

Baca juga: Risma Gandeng Kemendagri Bikin Data Kependudukan bagi PMKS

"Secara khusus Pak Menteri minta perhatian di setiap daerah, agar pertumbuhan ekonomi tetap jalan dan dimulai dibulan-bulan awal," lanjut dia.

Hudori juga menilai Kemendagri perlu memaksimalkan kinerja tahun 2021 melalui peningkatan kinerja pelaksanaan program atau kegiatan sesuai tupoksi.

Serta peningkatan evaluasi kinerja anggaran dan indikator kinerja pelaksanaan anggaran.

Kemudian perlu adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar unit kerja eselon I dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri.

"Serta perlunya penyamaan persepsi dan pemahaman hal-hal yang menjadi perhatian dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja tahun 2021," ujarnya.

Adapun Kemendagri mencatatkan realisasi anggaran tahun 2020 sebesar 98,75 persen.

Baca juga: Realisasi Anggaran Kemendagri Tahun 2020 Capai 98,75 Persen

Hudori mengatakan, angka 98,75 persen cukup tinggi bila dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran pada 2019, atau berada pada ranking 31.

Sementara pada 2020, realisasi serapan meningkat sebesar 1,94 persen jika dibandingkan realisasi anggaran 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com