JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada minggu kedua Januari 2021 atau pekan depan.
Namun demikian, pelaksanaannya tetap menunggu terbitnya persetujuan atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami kemudian akan menunggu persetujuan dari BPOM sebelum kemudian Insya Allah akan mulai penyuntikan vaksin tersebut di minggu kedua Januari 2021 ini," kata Budi usai rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Budi mengatakan, sejak Minggu (3/1/2021), pemerintah mulai mengirimkan 1,2 juta dosis vaksin Sinovac ke 34 provinsi di Tanah Air.
Ditargetkan, proses distribusi seluruh vaksin selesai selambat-lambatnya pada 7 Januari.
Baca juga: Jokowi: Indonesia Telah Memesan 329,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Adapun vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan untuk 1,6 juta tenaga kesehatan. Vaksinasi tahap pertama ini ditargetkan rampung di Febuari 2021.
"Tahapan berikutnya yang lebih besar yaitu tahapan untuk 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta rakyat dengan usia lanjut. Nah, kami harapkan bisa kita mulai di bulan Maret atau April tahun ini juga," ujar Budi.
Menurut Budi, pihaknya sebelumnya telah menghitung bahwa vaksinasi terhadap 181 juta rakyat Indonesia akan selesai dalam kurun waktu 15 bulan.
Namun, Presiden Joko Widodo memberikan tantangan agar vaksinasi diselesaikan lebih cepat dalam waktu 12 bulan.
"Kami akan berusaha keras dan kami butuh dukungan dari seluruh teman-teman untuk melakukan hal ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.