Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Garuda yang Angkut 1,8 Juta Vaksin Covid-19 dari Sinovac Tiba di Tanah Air

Kompas.com - 31/12/2020, 12:21 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Indonesia, tepatnya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020).

Pantauan dari siaran Kompas TV, vaksin dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan tiba di bandara sekitar kurang lebih pukul 12.00 WIB.

Sejauh ini tampak ada tiga kotak besar berwarna putih berwarna putih yang dikeluarkan dari pesawat. Masing-masing kotak terdapat tulisan Envirotainer.

Baca juga: Kamis Siang Ini, 1,8 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Tanah Air

Adapun saat ini terlihat suasana di Bandara Soekarno Hatta tengah dalam kondisi hujan.

Di bandara juga tampak kehadiran Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Dilansir dari laman Flight Radar, pesawat Boeing 777-3U3(ER) dengan nomor registrasi PK GIJ itu berangkat dari Beijing di China pukul 06.07 waktu setempat.

Pesawat dengan livery berdesain masker di moncongnya ini mendarat di Soekarno-Hatta pukul 11.55 WIB.

Ini merupakan vaksin tahap kedua dari rangkaian upaya pemerintah mendatangkan vaksin Covid-19 dari luar negeri.

Baca juga: Warga yang Terima SMS dari Kemenkes Wajib Vaksin Covid-19

Dengan kedatangan vaksin ini, total sudah 3 juta vaksin Sinovac berada di Indonesia.

Adapun 1,2 juta vaksin Sinovac yang didatangkan pada tahap pertama saat ini tengah menjalani uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com