Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut dari 96 Anggota Jamaah Islamiyah, 66 Orang Telah Berangkat ke Suriah

Kompas.com - 28/12/2020, 15:57 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan jaringan Jamaah Islamiyah memiliki 7 angkatan yang terdiri dari 96 anggota.

Argo menyebut, dari 96 anggota yang berhasil berangkat ke Suriah ada 66 orang.

“Kenapa 66, kenapa tidak 96 yg ke suriah? Karena ada bebeapa yang sudah kita lakukan penangkapan sehingga jumlahnya juga berkurang yang berangkat ke Suriah,” kata Argo dalam konferensi Pers, Senin (28/12/2020).

Sejumlah anggota yang berangkat, sebut dia, ada yang tewas dan telah dimakamkan di Suriah. Namun, sebagian lainnya juga ada yang telah kembali ke Tanah Air.

“Tentu beberapa sudah kita lakukan penangkapan dan sudah divonis oleh pengadilan dan masih ada yang dalam proses,” ucap Argo.

Baca juga: Polri Sebut Biaya Pelatihan Jamaah Islamiyah Berasal dari Infaq Anggota

Lebih lanjut, Argo menuturkan, polisi sudah menahan pelatih kelompok jaringan Jamaah Islamiyah bernama Joko.

“Sudah kita tahan pengajarnya bernama Pak Joko alias Pak Karso,” kata Argo

Argo menerangkan, Karso tak hanya memiliki peran sebagai pelatih, tetapi juga merekrut pelatih.

“Ada 8 pelatih yang direkrut Pak Karso ini kemudian digunakan melatih murid,” ucap Argo.

Argo mengatakan, pelatih tersebut setidaknya memilih 10 anggota terbaik yang berasal dari ponpres atau jaringan JI untuk direkrut.

“Tidak semua 10 besar ya tetapi ada yang dipilih, dilihat mentalnya, bagaimana posturnya, dan bagaimana dia ideologinya,” kata Argo.

“Tentunya pernah kami sampaikan dalam JI ada struktur organisasi karena sudah ada bagian pendidikan dan sebagainnya,” tutur Argo.

Argo mengatakan, villa milik jaringan Jamaah Islamiyah digunakan untuk berbagai jenis pelatihan untuk kegiatan terorisme.

Baca juga: Polri: Pelatih Jaringan Jamaah Islamiyah Sudah Ditahan

Adapun pelatihan yang diberikan seperti bela diri dengan tangan kosong, keahlian melempar pisau, hingga penggunaan senjata tajam seperti pedang atau katana.

"Dan juga diberi pelatihan bagaimana merakit bom dan bagaimana melakukan penyergapan," kata Argo

Ia menambahkan, ada sejumlah lokasi pelatihan Jamaah Islamiyah yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Ia menuturkan, pihaknya telah terjun ke lapangan untuk melihat lokasinya.

Selain di Semarang, ada sejumlah lokasi lain yang juga dijadikan sebagai tempat pelatihan di Jawa Tengah.

"Saya tidak bisa menyebutkan lokasinya di mana, tetapi ada 12 lokasi di Jawa Tengah yang kemarin salah satunya ada di Ungaran," kata Argo

"Sudah kami tengok kesana, sudah kami lihat seperti apa pelatihannya," ucap Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com