Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Pelatih Jaringan Jamaah Islamiyah Sudah Ditahan

Kompas.com - 28/12/2020, 15:20 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan, sudah menahan pelatih kelompok jaringan Jamaah Islamiyah bernama Joko.

“Sudah kita tahan pengajarnya bernama Pak Joko alias Pak Karso,” kata Argo dalam Konferensi pers, Senin 28/12/2020).

Argo mengatakan, peran Pak Karso tidak hanya melatih, namun juga merekrut pelatih.

Baca juga: Polri Sebut Villa Jaringan JI Digunakan untuk Latihan Bela Diri hingga Rakit Bom

“Ada delapan pelatih yang direkrut Pak Karso ini kemudian digunakan melatih murid,” ucap Argo.

Argo mengatakan, pelatih tersebut setidaknya memilih 10 anggota terbaik yang berasal dari ponpres atau jaringan JI untuk direkrut.

“Tidak semua 10 besar ya tetapi ada yang dipilih, dilihat mentalnya, bagaimana posturnya, dan bagaimana dia ideologinya,” kata Argo.

“Tentunya pernah kami sampaikan dalam JI ada struktur organisasi karena sudah ada bagian pendidikan dan sebagainnya,” tutur Argo.

Argo mengatakan, villa milik jaringan Jamaah Islamiyah digunakan untuk beberapa jenis pelatihan untuk kegiatan terorisme.

Ia mengatakan, pelatihan di sana yakni untuk bela diri tangan kosong. Kemudian, pelatihan melempar pisau dan menggunakan senjata tajam dalam bentuk pedang maupun katana.

"Dan juga diberi pelatihan bagaimana merakit bom dan bagaimana melakukan penyergapan," kata Argo

Argo mengatakan, terdapat beberapa lokasi pelatihan Jamaah Islamiyah di Semarang.

Baca juga: Polri Sebut Pelatihan Jamaah Islamiyah Habiskan Rp 65 Juta Per Bulan

Ia mengatakan, polisi sudah turun ke lapangan dan melihat lokasinya.

Argo menyebut jaringan Jamaah Islamiyah mempunyai beberapa lokasi lain di Jawa Tengah.

"Saya tidak bisa menyebutkan lokasinya di mana, tetapi ada 12 lokasi di Jawa Tengah yang kemarin salah satunya ada di Ungaran," kata Argo

"Sudah kami tengok kesana, sudah kami lihat seperti apa pelatihannya," ucap Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com