Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Angka Kasus Aktif Covid-19 Meningkat Cukup Tinggi Beberapa Minggu Ini

Kompas.com - 18/12/2020, 15:32 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Tanah Air selama beberapa pekan ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Wiku memaparkan, bahkan pada 13 Desember 2020 kasus aktif di Indonesia mencapai 15,08 persen. Sementara itu, secara nasional kini rata-rata kasus aktif Covid-19 mencapai 14,39 persen.

"Memang ini tantangan kita bersama angka kasus aktif selama beberapa minggu terakhir mengalami peningkatan cukup tinggi," kata Wiku dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Satgas: 4,5 Persen Wilayah Catatkan Lebih dari 1.000 Kasus Covid-19

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Menurut Wiku, tingginya kasus aktif pada Desember ini melampaui catatan kasus aktif tertinggi pada November.

Pada November, rata-rata kasus aktif di tingkat nasional yaitu 12,8 persen dengan angka tertinggi sebesar 13,78 persen.

"Tentu ini alarm buat kita semua, ini bukan perkembangan yang diharapkan," ucapnya.

Ia pun mengatakan, Satgas Covid-19 terus melakukan pemantauan di seluruh provinsi di Tanah Air.

Baca juga: Satgas: Masyarakat Harus Batalkan Perjalanan Jika Sedang Sakit

Menurut catatan Satgas, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sebetulnya mulai membaik.

"Terlihat bahwa terjadi perkembangan positif memang dalam tingkat kepatuhan di kabupaten/kota dalam memakai masker. Yang di bawah 60 persen atau tidak patuh mengalami penurunan," katan Wiku.

Kendati begitu, kondisi kepatuhan itu dinamis dan berubah dari waktu ke waktu. Wiku pun mengingatkan agar masyarakat selalu disiplin menjalankan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Karena ketahanan kita bersama adalah kunci untuk menurunkan kasus," ujar Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com