Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Dua Pekan Ini Kasus Aktif Covid-19 Naik, Kesembuhan Turun

Kompas.com - 10/12/2020, 15:01 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkini menunjukkan, kasus aktif Covid-19 di Tanah Air dalam dua pekan terakhir mengalami kenaikan.

Sekretaris Utama BNPB Harmensyah menyebut terjadi kenaikan kasus aktif hingga 2,29 persen.

"Persentase kasus aktif dalam dua minggu terakhir mengalami kenaikan," kata Harmensyah dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (10/12/2020).

Sementara itu, kasus sembuh mengalami penurunan 2,05 persen dan kasus kematian akibat Covid-19 turun 0,25 persen.

Baca juga: Klaim Satgas, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Global

Namun, jika melihat perkembangan kasus Covid-19 selama empat bulan terakhir, Harmensyah menyebut tren kasus aktif turun, kematian turun, dan kasus sembuh naik.

Menurut data BNPB pada 13 September hingga 6 Desember 2020, kasus aktif Covid-19 turun dari semula 25 persen menjadi 14,46 persen.

"Sedangkan kasus aktif di dunia mencapai 28,53 persen pada 6 Desember 2020," ujar Harmensyah.

Baca juga: Satgas: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Melambat 4 Minggu Berturut-turut

Kemudian, kasus sembuh naik dari semula hanya 71 persen menjadi 82,45 persen. Menurut Harmensyah, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kesembuhan rata-rata dunia yang hanya sebesar 69,18 persen.

Sementara itu, kasus kematian turun dari semula 3,9 persen menjadi 3,08 persen. Namun, diakui Harmensyah angka kematian di Indonesia masih di atas rata-rata dunia yaitu 2,29 persen.

"Karena itu upaya pencegahan harus terus dilakukan secara ketat melalui disiplin penerapan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) dan 3T (tracing, testing, treatment)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com