Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2020, 07:17 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat tiga lembaga survei, yakni Charta Politica, Poltracking, dan Voxpol Center, menunjukkan perolehan suara menantu Presiden Joko Widodo yang juga calon wali kota Medan, Bobby Nasution, mencapai lebih dari 50 persen.

Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Charta Politica dengan sampel suara yang masuk sebesar 100 persen, pasangan calon nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman memperoleh 55,29 persen suara pada Pilkada Medan.

Adapun pasangan calon nomor urut 1 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh 44,71 persen suara.

Sementara itu, berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Poltracking dengan sampel suara yang masuk sebesar 100 persen, pasangan calon nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman memperoleh 54,12 persen suara pada Pilkada Medan.

Adapun pasangan calon nomor urut 1 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh 45,88 persen suara.

Sedangkan berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Voxpol Center dengan sampel suara yang masuk sebesar 100 persen, pasangan calon nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman memperoleh 53,31 persen suara pada Pilkada Medan.

Adapun pasangan calon nomor urut 1 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh 46,68 persen suara.

Untuk diketahui, pasangan Bobby-Aulia diusung PDI-P, Gerindra, PAN, PPP, PSI, Hanura, Golkar, dan NasDem. Sedangkan pasangan Akhyar-Salman didukung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com