Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Negara Lain Parah, Indonesia Diingatkan IDI Tetap Waspada

Kompas.com - 02/12/2020, 11:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, meski sudah berlangsung selama sembilan bulan, kasus pandemi Covid-19 di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan rata-rata dunia.

Menurut dia, Indonesia saat ini berada pada posisi 22 dari negara-negara dengan kasus Covid-19 terbanyak.

"Artinya dibandingkan dengan Amerika Serikat, India, semua negara Eropa, kita lebih rendah. Perancis misalnya itu kasus antara 20.000-40.000 per hari. Inggris juga tinggi sekali, Spanyol dan Italia juga per harinya," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Satgas: Kami Paham Publik Mulai Lelah, tapi Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa negara-negara tersebut sudah mengalami gelombang kedua Covid-19, yang artinya telah melewati puncak gelombang pertama.

Menurut Zubairi, negara-negara tersebut mengalami gelombang kedua akibat musim dingin yang terjadi di sana.

"Karena musim dingin mereka sebagian besar berada di ruangan. Karena ada di ruangan, udara dingin enggak masuk, pintu ditutup rapat, udara atau pemanas yang dari dalam tidak bisa keluar, virus dari dalam ya tidak bisa keluar. Itu yang terjadi di sana," kata dia.

Zubairi tetap mengingatkan kewaspadaan kepada masyarakat Indonesia bahwa virus lebih banyak menular jika ada kerumunan di dalam ruangan.

Baca juga: IDI Sebut Tak Kurang dari 180 Dokter Meninggal Selama Pandemi Covid-19

Menurut dia, virus lebih mudah menular jika orang berkerumun dalam satu ruangan yang sama, daripada berkerumun di luar ruangan.

"Berkumpul bersama dalam satu ruangan itu jauh lebih mudah menular, dibandingkan dengan kerumunan di luar," ujar Zubairi.

Tepat hari ini, Indonesia sudah berjuang melawan pandemi Covid-19 selama sembilan bulan sejak kasus pertama ditemukan pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Cegah Laju Penularan Covid-19, IDI Minta Partisipasi Masyarakat dalam Testing dan Tracing Ditingkatkan

Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada tanggal tersebut. Hingga hari ini, Indonesia masih berjuang melawan pandemi yang belum dapat dikendalikan.

Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Selasa (1/12/2020) menunjukkan penambahan pasien positif 5.092 kasus baru.

Penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 543.975 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com