JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, jika case positivity rate Indonesia masih tinggi, idealnya ada lebih banyak kasus harian Covid-19 yang terdeteksi.
Case positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan standar case positivity rate sebesar 5 persen.
Baca juga: Positivity Rate RI Masih Tinggi, Satgas Penanganan Covid-19 Perbanyak Testing
Sementara itu, case positivity rate Indonesia pada Jumat (27/11/2020) adalah sebesar 14,78 persen dengan jumlah kasus baru Covid-19 sebanyak 5.828 kasus.
"Jadi kalau kasusnya itu 5.000-an sekarang ini, kalau case positivity rate tinggi maka sebetulnya angka kasus positif di masyarakat yang tidak terdeteksi itu jauh lebih banyak," ujar Dicky saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).
Menurut Dicky, sebaiknya masyarakat jangan terkecoh rekor penambahan kasus tertinggi pada hari ini.
Baca juga: UPDATE: Rekor 5.828 Kasus Baru, Total Ada 522.581 Kasus Covid-19 RI
Dia menyarankan untuk melihat perkembangan kasus Covid-19 dengan permodelan estimasi epidemiologi.
Apabila penambahan kasus harian memecahkan rekor 6.000 atau 7.000 kasus dalam sehari, kata Dicky, jumlah itu belum ideal.
"Jika case positive rate masih tinggi, setidaknya ada 10.000 kasus harian Covid-19 paling tidak," ungkapnya.
Diberitakan, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Jumat (27/11/2020).
Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat pukul 12.00 WIB, ada penambahan 5.828 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi selama pandemi. Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 522.581 kasus Covid-19 di Tanah Air.