Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Irjen Nana Sudjana: Janji Kawal Kasus Novel Baswedan hingga Dicopot dari Jabatan Kapolda Metro Jaya

Kompas.com - 17/11/2020, 12:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dicopot dari jabatannya setelah dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan Covid-19.

Pencopotan tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Irjen Nana Sudjana tercatat sebagai lulusan Akademi Kepolisian RI tahun 1988. Dia merupakan teman satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Idham Azis.

Baca juga: Irjen Nana Dicopot dari Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jatim Gantikan Posisinya

Pernah jadi Kapolresta Solo

Dalam perjalanan kariernya, Nana pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo tahun 2010. Saat itu, Wali Kota Solo adalah Joko Widodo yang kini menjadi Presiden RI.

Nana sering ditempatkan di bidang intelijen. Ia pernah ditempatkan sebagai Dirintelkam Polda Jawa Tengah tahun 2011.

Kemudian, ia menjabat sebagai Analis Utama Tk I Baintelkam Polri pada tahun 2012 dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri pada tahun 2013.

Pada tahun 2014, Nana menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jawa Timur. Lalu, ia menjabat sebagai Wakapolda Jambi pada tahun 2015, Wakapolda Jawa Barat pada tahun 2016 dan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2019.

Baca juga: Kiprah Irjen Fadil Imran: Usir Kapolsek Tidur, Tangani Saracen, Kini Calon Kapolda Metro Jaya

Pada Desember 2019, Nana ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono yang kini menjadi Wakapolri.

Penunjukan Nana sebagai Kapolda Metro Jaya berdasarkan Telegram Rahasia Kapolri ST/3331/XII/KEP./2019 tertanggal 20 Desember 2019.

Janji tuntaskan kasus Novel

Ketika diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya, Nana berjanji akan mengawal penyidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Janji ini diucapkan setelah Polri mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan pada 26 Desember 2020. Saat itu, Nana sudah menjabat Kapolda Metro Jaya.

"Saya akan mengawal kasus ini, terus mengawal," tutur Nana di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).

Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf: Pelemahan KPK hingga Vonis Ringan bagi Penyerang Novel

Namun, dalam perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK tersebut, tetap muncul ketidakpuasan atas pengungkapan kasus tersebut.

Kendati demikian, selama memimpin Polda Metro, ada sejumlah kasus yang menonjol ditangani seperti penyerangan kelompok John Kei pada Juni 2020 yang lalu.

Kemudian, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pencabulan 305 anak di Jakarta yang dilakukan WNA asal Perancis.

Adapun saat ini, setelah dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Metro, Nana akan menduduki jabatan baru, yaitu Koorsahli Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com