Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Harap Kekuatan Masyarakat Sipil Rawat Kerukunan Indonesia

Kompas.com - 13/11/2020, 11:31 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berharap kekuatan masyarakat sipil mampu menjaga dan merawat kerukunan di Tanah Air.

Pasalnya, kata dia, saat ini di Indonesia kerukunan suku dan budaya sudah selesai sehingga tinggal dipelihara dengan baik.

"Alhamdulillah kita sudah seleai dan tinggal memelihara, memperkuat, meningkatkan lagi satu-kesatuan kita. Alhamdulillah sudah tidak ada masalah perbedaan suku, budaya, kelompok. Tinggal kita pelihara," ujar Said Aqil di acara penandatanganan MoU Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kemenko PMK, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Katib Aam PBNU Sebut Ketegangan di Dunia Disebabkan Masalah Ideologi

Said mengatakan, sudah sejak lama masalah kerukunan di Indonesia selesai dan mapan.

Menurut dia, saat ini tidak ada sekat lagi untuk masalah suku yang dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari.

Mulai dari kehidupan perkantoran, organisasi masyarakat, partai, klaster perumahan, hingga besanan.

Termasuk, kata dia, apabila dibandingkan dengan Timur Tengah, permasalahan suku di Indonesia sudah tidak ada lagi.

Namun diakuinya, jika permasalahan agama hingga saat ini terkadang masih muncul.

Baca juga: PBNU: Banyak Kegiatan Maulid Nabi Dilakukan Secara Daring

"Tugas kita semua sebagai kekuatan civil society, NU, Muhammadiyah menjaga, merawat, meningkatkan yang sudah kita warisi dari leluhur dan selesai jadi satu bangsa yang mapan. Perbedaan suku sama sekali tidak masalah," kata Said.

Adapun PBNU bersama Muhammadiyah, PGRI, dan Forum Rektor menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk mengimplementasikan program Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com