Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Ayah Harus Jamin Pemenuhan Kebutuhan Ibu agar Gizi Bayi Terpenuhi

Kompas.com - 12/11/2020, 17:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, seorang ayah harus bertugas menjamin pemenuhan kebutuhan ibu.

Utamanya, selama ibu menyusui agar anak yang dikandung ibu gizinya dapat terpenuhi.

Pemenuhan itu antara lain dengan memastikan agar ibu mengonsumsi makanan sehat, tidak dehidrasi, dan istirahat yang cukup.

"Dengan dukungan sosial yang ada di sekitar ibu akan sangat berpengaruh pada keberhasilan menyusui yang akan berdampak langsung pada kesehatan dan imunitas bayi," kata Bintang dalam peringatan Hari Pneumonia Dunia secara virtual, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Menteri PPPA Tekankan Peran Penting Ayah Berikan Gizi Seimbang Anak

Ia pun meminta para ayah untuk membangun empati, berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, dan mempunyai sikap positif, serta memiliki pengetahuan luas tentang pengasuhan anak. Termasuk dalam hal menyusui.

Peran ayah dalam memberikan gizi seimbang terhadap anak sangat penting dan dibutuhkan.

Gizi seimbang bagi anak akan membentuk imunitas tubuh mereka sehingga bisa terlindungi dari berbagai penyakit, termasuk pneumonia.

Namun, Bintang menyayangkan karena di masyarakat saat ini terbentuk konstruksi sosial bahwa tugas pengasuhan anak hanya menjadi tugas ibu saja.

"Padahal pemenuhan hak anak harus dijamin setiap orang. Pemberian gizi seimbang adalah bagian dari pemenuhan hak dengan demikian ini juga tugas ayah," kata dia.

Baca juga: Cegah Pneumonia, Menteri PPPA: Keluarga Harus Pastikan Anak Dapat Gizi Cukup

Sementara kepada ibu, Bintang juga berpesan agar mereka tetap belajar untuk menambah pengetahuan dan informasi mengenai pemenuhan gizi anak yang seimbang.

Ini termasuk juga berkomitmen memberikan ASI eksklusif pada anak.

Apalagi, profil kesehatan Indonesia tahun 2018 menunjukkan persentase bayi mendapatkan ASI eksklusif hanya 65 persen.

Data tersebut juga didukung survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2017 yang menyebut bahwa rata-rata pemberian ASI eksklusif hanya 3 bulan.

Padahal, pemenuhan gizi cukup bagi anak merupakan salah satu cara agar anak-anak dapat terhindar dari pneumonia.

Baca juga: Menteri PPPA Sebut Pandemi Sulitkan Pengusaha Kecil Menengah Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com