JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar pemberdayaan desa harus disesuaikan dengan potensi sumber daya manusia dan alam desa itu sendiri.
Selain itu, kearifan lokal dan budaya masyarakatnya juga harus disesuaikan agar pembangunan desa lebih optimal.
Apalagi saat ini pemerintah tengah menggalakkan pengembangan desa digital untuk menggerakkan perekonomian masyarakatnya.
"Pemberdayaan harus disesuaikan dengan potensi SDM dan SDA desa, unsur kearifan lokal, karakteristik budaya masyarakatnya, serta memanfaatkan teknologi digital," ujar Ma'ruf dalam webinar Desa Digital 2020, dikutip dari siaran pers, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Wapres Maruf: Warga Harus Jadi Subyek Pembangunan Desa
Ma'ruf mengatakan, upaya pemerintah yang dilakukan adalah dengan terus meningkatkan percepatan akses dan pembangunan infrastruktur digital di desa. Tujuannya adalah untuk melayani publik secara cepat dan efisien.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi, mutlak diperlukan dalam pembangunan desa digital.
Antara lain seperti penyediaan jaringan, perangkat, aplikasi yang sesuai karakteristik penduduk, termasuk pendampingan yang tepat bagi masyarakat desa.
"Upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi dan informasi adalah dengan menyediakan kualitas layanan internet cepat bagi 514 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia, melalui Tol Langit," terangnya.
Baca juga: Tempat Cuci Tangan dari Bambu di Tiap Rumah, Cara Desa Kadu Tetap Jadi Zona Hijau Covid-19
Ma'ruf mengatakan, program Tol Langit diwujudkan melalui proyek strategis nasional dengan membangun jaringan backbone fiber optic Palapa Ring yang saat ini telah beroperasi penuh.
Termasuk proyek satelit multifungsi pemerintah atau Satelit Republik Indonesia (SATRIA) yang ditargetkan selesai akhir tahun 2023.
"Dengan dibangunnya Tol Langit diharapkan dapat mewujudkan pemerataan layanan telekomunikasi dan informasi, guna mendukung pengembangan desa digital," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.